GridOto.com - PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) memberikan apresiasi kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag), dalam upaya membrantas penjualan oli palsu di Indonesia.
Menurut Market Development Director EMLI, Sri Adinegara, tindakan yang dilakukan Kemendag sangat penting untuk memerangi praktik oli palsu.
"Ya, jadi saya juga hadir di acara tersebut (razia oli palsu Kemendag). Kami mengapresiasi penuh program dari Kementerian Perdagangan," ucap Sri Adinegara di Jakarta Selatan, Kamis (20/4/2023).
Menurutnya, oli palsu yang beredar tersebut menggunakan sistem atau teknologi yang sangat dasar.
Kualitas dari oli palsu juga sangat tidak terjamin, sehingga berpotensi membahayakan kendaraan.
Hal itu juga yang membuat ExxonMobil untuk terus berinovasi, dalam menciptakan oli yang dapat menunjang performa mesin kendaraan.
"Intinya kami ingin meningkatkan penggunaan oli yang sesuai dengan regulasi yang ada saat ini. Kami ingin memberikan kepuasan dan teknologi tepat guna yang benar, sesuai standar untuk para pengguna kendaraan roda dua dan roda empat," tuturnya.
Sebagai informasi, Kemendag sebelumnya berhasil mengamankan sebuah gudang di kawasan Tangerang, Banten, yang menjadi tempat penyimpanan sekaligus produksi oli palsu.
Gudang yang menimbun ratusan ribu oli palsu ini berada di Kavling DPR Blok C No. 300-301, Gg. Ambon, Kel. Neroktog, Kec. Pinang, Kota Tangerang, dan telah disidak oleh Kemendag sejak Rabu (12/4/2023) lalu.
Baca Juga: Kementerian Perdagangan Amankan Gudang Oli Palsu di Tangerang, Nilainya Ditaksir Rp 16,5 Miliar
Menurut Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga, penggerebekan gudang oli palsu di Tangerang ini merupakan hasil laporan dari masyarakat.
Berdasarkan temuan di lapangan, terdapat 1.153 drum dan 196.734 botol (oli palsu) dengan berbagai merek yang tidak sesuai standar dan nilainya ditaksir mencapai belasan miliar rupiah.
“Seperti yang dilihat pemalsuan pelumas atau oli dari merek-merek tertentu. Jadi, mereka tidak punya SNI dan juga mereka tidak punya NPT (Nomor Pelumas Terdaftar),” tutur Jerry lagi.
“Jumlahnya juga dilaporkan itu mencapai ratusan ribu dengan nilai mencapai Rp 16,5 milyar,” imbuhnya.