GridOto.com - Kepala Korps Lalu Lintas Mabes Polri, Irjen Pol Firman Shantyabudi meminta kepada seluruh personel kepolisian untuk kerja ikhlas dalam menyambut musim mudik Lebaran 2023.
Firman kembali menekankan soal pengamanan mudik lebaran 2023.
Sebab, hal ini, kata dia, menjadi atensi Presiden Jokowi.
"Kita sedang mengabdikan diri untuk bergabung di institusi yang melayani masyarakat," kata Irjen Pol Firman kepada GridOto.com belum lama ini.
Ia juga meminta kepada personel yang bertugas untuk tidak lengah dan menganggap enteng terkait pelaksanaan pengamanan mudik lebaran tahun ini.
"Jadi tetap semangat, kita kerja ikhlas supaya mudik tahun ini berjalan dengan lancar dan nyaman sehingga masyarakat sampai di kampung halaman," bebernya lagi.
Menurut dia, mudik lebaran kali ini sangat berbeda.
Sebab, sudah 2 tahun masyarakat dilarang pulang ke kampung halaman karena pandemi COVID-19 di tanah air.
"Kalau sudah kita menganggap enteng, biasanya yang terjadi adalah lengah. Nanti ketika terjadi sesuatu lantas kita baru tergagap-gagap. Ini tidak kita harapkan," ucapnya.
Baca Juga: Dispensasi Perpanjangan SIM di Kota Bekasi saat Libur Lebaran, Catat Tanggalnya, Jangan Sampai Telat
Ia menambahkan para anggota yang bertugas untuk berlaku humanis dan solutif kepada para pemudik.
"Tentang sikap perilaku kepada masyarakat, untuk tetap melaksanakan secara humanis dan solutif," paparnya.
Diprediksi 123,8 juta pemudik pada 2023
Sebelumnya, hasil survei Kementerian Perhubungan diperkirakan ada 123,8 juta orang melakukan perjalanan pada mudik Lebaran 2023.
Angka ini meningkat 44 persen dibanding tahun sebelumnya sebanyak 85 juta orang.
Diperkirakan pula ada 99,22 juta orang menggunakan transportasi darat, di mana 22,07 persen (27,32 juta orang) menggunakan mobil pribadi, 20,3 persen (25,13 juta orang) sepeda motor, 18,39 persen (22,77 juta orang) menggunakan bus, 11,69 persen (14,47 juta orang) menggunakan kereta api antarkota, dan 7,7 persen (9,53 juta orang) menggunakan mobil sewa.
Daerah tujuan terbanyak pemudik lebaran 2023, yakni Jawa Tengah sebesar 26,45 persen (32,75 juta orang), Jawa Timur 19,8 persen (24,6 juta orang), dan Jawa Barat 16,73 persen (20,72 juta orang).