GridOto.com - Sudah menjadi juara MotoGP 2022, Francesco Bagnaia merasa masih ada sejumlah pihak yang meremehkan kemampuannya.
Pecco merasa diremehkan layaknya sang guru yang juga merupakan legenda hidup MotoGP, Valentino Rossi, sekitar dua dekade silam.
Kala itu ada pihak yang tidak suka dengan Valentino Rossi, mengatakan bahwa kemenangan yang diraih karena motor Honda sangat kuat dibanding para rival.
Hal yang sama juga dirasakan Pecco Bagnaia, ada beberapa pihak yang menyebutnya juara karena motor Ducati.
"Itu normal, kau tak bisa menyenangkan semua orang. Ketika Valentino menang dengan Honda, semua orang bilang dia menang karena motor Honda dan mereka juga bilang hal sama kepada Marc Marquez," katanya dilansir GridOto.com dari Mowmag.
"Selalu seperti itu. Ada 90 persen orang yang bahagia untukmu, tapi lainnya ada 10 persen yang selalu berkata buruk," jelasnya.
Sang mentor akhirnya memutuskan pindah ke Yamaha pada 2003, kala itu motornya kalah kencang dari Honda.
Siapa sangka, The Doctor justru semakin menggila saat mengendarai motor dari tim berlogo garpu tala tersebut.
Namun, bukan berarti rider bernomor 1 ini ingin melakukan langkah sama seperti sang guru.
Baca Juga: Terungkap Reaksi Pertama Valentino Rossi Saat Kemenangan Marco Bezzecchi di MotoGP Argentina 2023
Pecco merasa tidak perlu melawan orang-orang yang tidak menyukainya, karena hal itu tidak akan mengubah apapun.
Dalam kompetisi balap, kemenangan diraih dengan sebuah paket yang berisikan pembalap, tim serta motor, bukan salah satu unsur saja.
"Ketika kau membaca komentar atau mendengarkan podcast dengan orang yang berkata buruk mengenai dirimu, kau akan merasa sakit," sambung Pecco.
"Tapi lalu aku selalu berpikir yang penting adalah menang, hasil kejuaran yang ditulis dalam sejarah, bukan kata-kata dari orang-orang itu," jelasnya.
Murid Valentino Rossi ini menargetkan kembali meraih gelar juara di MotoGP 2023, sekaligus memutus kutukan nomor start 1 yang tahun ini digunakan.