GridOto.com - Pemerintah dan Polri akan memberlakukan one way dari KM 72 di Tol Japek hingga KM 414 di tol Jateng saat arus mudik Lebaran 2023.
Untuk menekan potensi kemacetan kendaraan pemudik, kebijakan one way diterapkan sejak 18 April 2023, karena diyakini puncak arus mudik terjadi pada H-2 dan H-1 Lebaran.
Strategi serupa bakal diberlakukan saat arus balik pada 24-25 April atau H+2 dan H+3 Lebaran.
Tanggal ini dipilih lantaran diyakini sebagai puncak arus balik ke Jabodetabek.
Meski dinilai pemerintah dan polisi bisa mengurangi risiko kemacetan di jalur mudik, bagi para pengusaha bus antar kota justru merasa dirugikan dengan penerapan one way.
Alasannya karena karena membuat waktu kembali armada busnya ke Jakarta dan Bodetabek menjadi lama dan berisiko jadwal penjemputan penumpang menjadi terlambat.
Pengurus Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) yang juga pemilik Perusahaan Otobus Luragung Termuda, Yayan Irman Suryana, menilai kebijakan one way pada akhirnya akan merugikan penumpang.
"Terkait kebijakan one way sangat memberatkan karena terjadi keterlambatan untuk penjemputan kembali, sehingga kami dikomplain oleh para penumpang," ujarnya, dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (7/4/2023).
Tak ketinggalan, ia juga menyampaikan usulan yang kiranya bisa menjadi pertimbangan pemerintah.
Baca Juga: PO Gunung Harta Luncurkan Lima Bus Double Decker Mewah, Siap Layani Mudik Lebaran 2023
"Kebijakan one way berdampak keterlambatan karena di jalur arteri yang diarahkan terjadi penumpukan, sehingga menimbulkan kemacetan. Usulannya di tol dibikin satu jalur khusus untuk angkutan umum," jelas Yayan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengusaha Bus Keluhkan Aturan One Way di Periode Arus Mudik: Bikin Armada Telat Tiba