GridOto.com - Pada masa mudik Lebaran 2023, pihak kepolisian dan Kementerian Perhubungan akan menerapkan rekayasa lalu lintas (lalin) di sejumlah jalur mudik.
Rekayasa lalin disiapkan ketika situasi arus volume kendaraan yang masuk sangat padat sehingga berpotensi menyebabkan kemacetan.
"Skenario rekayasa kami persiapkan, mulai ganjil genap sampai contraflow, sampai one way. Itu semuanya kami siapkan," ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (6/4/2023).
Namun, pengusaha bus justru merasa dibebani oleh kebijakan one way yang akan diberlakukan di jalan tol Jakarta-Cikampek (Japek) hingga tol Jawa Tengah (Jateng) mulai 18 April 2023.
Pemilik Perusahaan Otobus (PO) Bejeu, M Iqbal Tosin mengatakan, kebijakan one way tersebut memberatkan angkutan umum, khususnya bagi pelanggan luas.
Menurutnya, berdasarkan pengalaman mudik Lebaran tahun lalu, pemberlakuan one way membuat kemacetan yang pada akhirnya merugikan penumpang.
"Mengacu tahun kemarin, misal jadwal berangkat Rabu, bisa jadi busnya baru bisa jalan lagi Kamis atau Jumat membawa pemudik. Masalah keruwetan jalan itu terjadi di arteri Pantura," ujar Tosin, diktuip dari Tribunnews.com, Jumat (7/4/2023).
Pengalaman pada arus mudik Lebaran sebelumnya, armada busnya pernah terjebak macet di jalur arteri Pantura lebih 12 jam, tepatnya di Simpang Jomin.
"Penumpang yang mau mudik naik ke busnya kena macet lebih dari 12 jam gara-gara skema one way," keluh Tosin yang juga pengurus Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI).
Baca Juga: PO Gunung Harta Luncurkan Lima Bus Double Decker Mewah, Siap Layani Mudik Lebaran 2023