Baterai Mobil Listrik Panas Pakai Fast Charging, Dari Sini Penyebabnya

Radityo Herdianto - Senin, 10 April 2023 | 11:00 WIB

Hyundai Kona Electric telah diperkenalkan sebagai mobil baru. (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Baterai mobil listrik cepat panas pakai fast charging, dari sini penyebabnya.

Adanya fasilitas DC fast charging memudahkan pemilik mobil listrik untuk pengisian daya baterai.

Alat fast charging bisa mengisi daya baterai mobil listrik dalam waktu cepat.

Hanya saja baterai bisa menjadi cepat panas dengan penggunaan fast charging.

"Alat DC fast charging menggunakan arus listrik DC dengan gelombang arus yang statis," kata Bonar Pakpahan, Product Expert PT Hyundai Motors Indonesia (HMID).

Flash Battery
Materi Pembentuk Baterai Mobil Listrik Lithium-ion dan All-solid State

Baca Juga: Bagasi Mobil Listrik Wuling Kecil, Subwoofer Bisa Pasang Di Sini

Lanjutnya, penyaluran arus listrik selama pengisian daya baterai lebih stabil.

Ditambah DC fast charging memiliki daya listrik yang cukup besar berkisar 50 kW ke atas.

"Arus listrik dialirkan ke baterai dalam besaran yang sama secara kontinyu," ujar Bonar.

Padahal, semakin besar daya listrik maka temperatur yang dihasilkan lebih tinggi.

Temperatur arus listrik yang tinggi ini akan memengaruhi suhu baterai selama proses pengisian daya.

"Dengan alat AC charging baterai sebenarnya sudah hangat, dengan arus DC fast charging akan lebih panas," beber Bonar.

Pradana
Hyundai baru saja meresmikan SPKLU ekstra cepat di mall, ngecas Ioniq 5 sampai 80 persen cuma butuh 18 menit.

Baca Juga: Enggak Teliti Pilih Kaca Film Buat Mobil Listrik, Baterai Bisa Boros

Yang menjadi masalah sampai saat ini baterai mobil listrik masih menggunakan elemen kimia seperti lithium-ion.

"Lithium-ion mengandung elemen kimia yang bisa terdegredasi akibat dari suhu panas," jelas Bonar.

"Dampaknya akan berpengaruh pada usia pakai baterai itu sendiri," sambungnya.