GridOto.com - Mesin masih sama dengan generasi sebelumnya, gimana hasil performa dan konsumsi bensin Kawasaki KLX150 S?
Dengan mesin 144 cc SOHC 2 katup berpendingin udara dengan transmisi manual 5-percepatan, pasokan bahan bakar pun masih pakai karburator.
Performanya memang tergolong biasa saja, dengan rasio kompresi hanya 9,5:1 tenaganya 11,9 dk @8.000 rpm dengan torsi maksimum 11,3 Nm @6.500 rpm.
Meski masih karbu, menyalakan mesin KLX150 S tetap mudah dilakukan dalam kondisi dingin seperti di pagi hari.
Enggak perlu tarik tuas choke, cukup tekan tombol starter sambil buka sedikit gas mesinnya langsung menyala dan mudah langsam.
Buat pemakaian harian, performanya memang terasa standar namun mudah kalau hanya sekedar melibas tanjakan atau menyalip berkat final gear ringan, 46/14.
Terlihat dari data tes akselerasi pakai Racebox, 0-60 km/jam hanya butuh waktu 5,85 detik alias beda tipis dari Honda CRF150L yang perlu 5,6 detik.
Namun memang untuk mencapai 100 km/jam kalah jauh, CRF150L hanya butuh 20,6 detik sementara KLX150 S perlu 25,26 detik.
Buat penggunaan harian di perkotaan yang dominan jalan aspal dan lurus, tentu ada catatannya.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Kawasaki Ninja ZX-25RR, Test Ride Versi Paling Sporty
Karena KLX150 S lebih buat off-road, mesin jadi mudah menggerung karena rasio transmisi dan final gear yang ringan.
Selain itu ada getaran di setang dan area tangki saat motor dipakai ngebut di atas 60 km/jam, sehingga kurang nyaman dan lebih pas buat jalan santai.
Pada sesi pengetesan kali ini, KLX150 S lebih sering dipakai buat harian dengan kondisi jalan sekitaran Jakarta dan Tangerang Selatan.
Sisanya hanya beberapa kali diajak main ke lintasan off-road buat merasakan potensinya saat dipakai di jalan tanah.
Berhubung lebih sering di jalan raya dan diajak kencang dengan putaran mesin tinggi, konsumsi bensin yang didapat cukup boros yaitu 31 km/liter.
Dengan tangki bensin sebesar 6,9 liter dan rekomendasi pabrikan minimal RON 91, hitungan tersebut diperoleh pakai metode full to full pakai bensin RON 92.
Selama pengetesan, motor dibawa secara agresif sehingga sering bejek gas sampai mentok.
Tentu saja hasilnya bisa lebih irit, kalau pengendaranya lebih kalem dan enggak sering dipakai ngebut.