GridOto.com - Test Ride Yamaha Grand Filano Hybrid-Connected, motor matic beraliran retro dari pabrikan Jepang dengan gaya khas Eropa.
PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) merilis Grand Filano pada (17/1) di Jakarta, bersamaan dengan peluncuran tim Yamaha MotoGP 2023.
Selang sebulan kemudian, kami pun mendapat kesempatan buat mengetes skutik retro kelas 125 cc tersebut.
Grand Filano dipasarkan dalam dua varian di tanah air, Neo dan Lux. Masing-masing dibanderol Rp 27 juta dan Rp 27,5 juta on the road Jakarta.
Meski berbasis mesin yang sama dengan Fazzio, nyatanya banyak perbedaan antara keduanya.
Lantas bagaimana impresi Grand Filano saat digunakan untuk kegiatan sehari-hari? Yuk simak ulasan test ride berikut ini.
Desain
Grand Filano mengusung desain ala skutik retro-modern, mengalir terus dari depan sampai ke belakang dengan bodi gendut ala Vespa.
Garis bodi yang banyak melengkung tanpa garis tajam menekankan sisi elegan dan classy dari Grand Filano.
Baca Juga: Ini Dia Yamaha Aerox 155 Connected Termurah, Yuk Intip Detail Fiturnya
Headlamp LED dengan bentuk diamond shape terlihat manis, bentuk yang sama di bagian spidometernya.
Di bodi depan terdapat dua buah lampu sein LED tipis yang menyatu dengan bodi, mengapit lampu DRL (Daytime Running Light) dalam cover plastik ‘dasi’ hitam.
Bodi belakang diakhiri lampu rem yang bentuknya lonjong dengan semacam DRL memanjang di bagian tengah, diapit lampu sein di kanan kiri yang desainnya seperti garis.
Dengan sentuhan akhir di bodi cenderung polos tanpa striping, membuatnya terlihat elegan baik yang finishing-nya matte maupun glossy.
Fitur & Teknologi
Sebagai flagship Classy Yamaha, Grand Filano bertabur banyak fitur. Dimulai dari panel instrumen full digital.
Yamaha memadukan dua buah layar digital, berupa LCD negative display dengan TFT full colour.
Layar LCD ini menampilkan spidometer dan informasi fitur konektivitas smartphone via bluetooth yaitu Y-Connect.
Informasi yang disediakan tergolong lengkap, ada maintenance (oil & battery), riding log yang secara otomatis terekam di dalam Y-Connect, fuel consumption (daily & monthly) serta parking location.
Baca Juga: Kalem Tapi Sangar! Lihat Pilihan Warna Baru Yamaha Aerox 155 India
Sementara itu layar TFT di bawah menampilkan welcome message, average fuel consumption dan real time, odometer, jam digital, eco indicator real time dan goodbye message.
Lanjut ke Stop & Start System (SSS) ada dua mode, keduanya otomatis aktif membaca kondisi berkendara.
Mode normal mesin motor akan mati dalam durasi sekitar 1,5 detik setelah berhenti. Berfungsi ketika jalanan lancar.
Mode kedua mesin akan mati setelah berhenti selama 5 detik. Mode ini aktif ketika jalanan macet. Motor akan membaca interval bukaan gas, baru kemudian mati.
Skutik 125 cc ini pun sudah menggunakan LED yang hemat energi untuk semua lampu. Mulai dari headlamp, DRL, stoplamp sampai sein.
Fitur kepraktisan pun jadi salah satu kebanggaan Grand Filano. Pertama-tama ada smart front refuel atau pengisian bahan bakar di depan seperti yang ada di FreeGo.
Fitur ini sangat memudahkan pengendara karena tidak perlu lagi membuka bagasi setiap isi bensin.
Tutup tangki di kiri bawah setang dapat dibuka melalui tombol di samping kenop keyless.
Dari lubang pengisian bensin tadi, bahan bakar disalurkan melalui pipa panjang menuju tangki 4,4 liter yang ada di bawah dek.
Baca Juga: Makin Padat Modifikasi Yamaha Aerox Dipasangi Pelek Chemco Helios
Meski terletak di dek, tangki tetap aman berkat perlindungan skidplate di bawahnya.
Lanjut, di sebelah kanan terdapat open pocket dan electric power socket. Kantung ini dapat menampung botol minum berukuran kecil.
Bagasi di bawah jok ekstra besar berkapasitas 27 liter atau lebih besar 2 liter dari Yamaha NMAX! Di dalam bagasi terdapat lampu LED, seperti di Yamaha XMAX Connected.
Grand Filano menggunakan smart key system yang praktis. Masukkan remote ke dalam kantung dan tinggal putar kenop ignition untuk menyalakan motor. Di remotenya terdapat tombol untuk answer back system.
Dari sisi pengereman, Grand Filano dibekali rem cakram tunggal di depan dengan kaliper 1 piston dan tromol di belakang.
Kinerjanya empuk dan pakem. Pada handel rem kiri juga terdapat smart lock system atau parking brake lock.
Grand Filano dibekali dengan pelek 12 inci yang mirip dengan Fazzio, palang enam lebar 2.50x12 dan 2.75x12.
Dibalut karet bundar tubeless lansiran Dunlop berukuran 110/70-12 47L rata antara depan dan belakang.
Yang cukup berbeda dari Fazzio, Grand Filano tidak lagi menggunakan kabel spidometer mekanis. Tugasnya digantikan oleh speed sensor yang ada di cakram depan seperti FreeGo.
Baca Juga: Makin Padat Modifikasi Yamaha Aerox Dipasangi Pelek Chemco Helios
Riding Position & Handling
Tinggi jok Grand Filano 790 mm, angka tersebut lebih tinggi dari Fazzio yang hanya 750 mm.
Walau begitu rider dengan postur tubuh 170 cm dan bobot sekitar 60 kg toh masih dapat menapakkan kaki dengan baik.
Hal ini rupanya didukung oleh bentuk jok yang menyempit di ujungnya. Membuat kedua kaki tidak sampai mengangkang.
Namun buat yang tingginya di bawah 170 cm, tentu siap-siap agak jinjit jika kedua kaki turun.
Riding positionnya cenderung netral, tangan dengan mudah menggapai kedua setang yang posisinya tinggi.
Kemudian walau di dalam dek terdapat tangki bensin, nyatanya tidak membuat kaki pengendara jadi seperti jongkok.
Posisi berkendara dipadukan dengan jok empuk khas Yamaha bikin nyaman mengendarai Grand Filano.
Bodi Grand Filano terbilang gambot jika dibandingkan dengan Fazzio. Tapi enaknya tidak mengurangi kelincahan skutik 125 cc ini.
Baca Juga: Yamaha NMAX Edisi Spesial Resmi Dijual, Detailnya Keren dan Futuristis
Pergerakan setang dalam diterjemahkan dengan baik ke roda depan, membuatnya lincah selap-selip di kemacetan.
Bicara kemampuan suspensi, redaman sok Grand Filano mendukung kategori Classy yang diusung. Nyaman!
Khususnya sokbreker belakang, terasa empuk ketika menghajar obstacle seperti lubang atau jalan keriting.
Namun, lingkar roda yang kecil membuatnya kurang ‘akrab’ dengan lubang berukuran besar karena terasa sekali guncangannya.
Catatan lain, karena suspensi depan empuk, ketika diduduki sok sudah terkompresi, mengurangi travel suspensi.
Efeknya saat menghajar speed trap tebal atau lubang besar, jadi gampang bottoming. Hasilnya jadi terasa keras.
Ditambah lagi profil bannya tipis, sehingga terasa semakin keras. Kurang lebih rasanya mirip Fazzio.
Overall memang Grand Filano lebih pas dan nyaman digunakan untuk riding santai atau komuter dengan mayoritas jalan mulus.
Lalu bagaimana dengan performanya?
Baca Juga: Dijamin Match! Inilah Helm Apparel Resmi Yamaha Fazzio, Harga Rp 200 Ribuan
Performa
Grand Filano mengusung mesin Blue Core 125 cc hybrid yang sama dengan Fazzio. Mesin 1 silinder 124,9 cc SOHC 2 katup injeksi berpendingin udara. Rasio kompresi diset cukup tinggi, di angka 11:1.
Namun, rupanya klaim tenaga dan torsi Grand Filano sedikit lebih kecil dari Fazzio. Tenaga maksimum hanya 8,2 dk di 6.500 rpm dengan torsi 10,4 Nm di 5.000 rpm.
Bandingkan dengan Fazzio yang punya klaim tenaga 8,3 dk di putaran mesin yang sama dan torsi 10,6 Nm di 4.500 rpm.
Menariknya mesin ini selain dilengkapi advance SMG (Smart Motor Generator) juga ada one push start.
Dan tentunya ada electric power assist start. Ketika aktif, akan membantu meningkatkan torsi saat awal akselerasi selama 3 detik. Yamaha mengklaim ada tambahan torsi sebesar 7% ketika sistem aktif.
Ketika aktif, electric power assist start akan ditandai dengan indikator assist yang menyala di layar TFT.
Menurut Yamaha, sistem ini aktif ketika tegangan baterai ada di rentang 11-12,4 V. Di bawah 11 Volt sistem akan tidak berfungsi dan ada proses charging terlebih dahulu.
Jujur ketika penggunaan di jalan, kami tidak terlalu merasakan ketika fitur power assitnya bekerja, bedanya sangat tipis dibanding saat sistemnya tak bekerja, di luar dari indikator yang menyala di layar TFT-nya.
Namun memang semburan tenaga Grand Filano cukup terasa di putaran rendah, mulai dari membuka gas.
Baca Juga: Kymco Rilis Big Matic Baru Bergaya Sporty, XMAX dan Forza Pasti Cemas
Penyaluran tenaga terasa linear sampai ke putaran mesin menengah. Meski harus diakui agak kehabisan nafas di putaran tinggi.
Hal ini dibuktikan dengan top speed di Racebox yang tidak sampai 100 km/jam, tepatnya hanya 97,9 km/jam.
Meski begitu karakter tenaga seperti ini malah enak untuk dipakai stop & go di traffic padat perkotaan.
Lagi pula dengan mengusung kategori Classy, rasanya memang lebih enak riding santai dibanding kebut-kebutan.
Yang menarik catatan akselerasi Grand Filano via alat ukur Racebox ternyata cukup cepat. Capaian 0-60 km/jam hanya butuh waktu 6,76 detik saja.
Angka tersebut bejaban dengan hasil 0-60 km/jam Vespa Primavera 3V i-Get bermesin 150 cc di angka 6,6 detik. Impresif!
Bahkan jika dibandingkan dengan data akselerasi Fazzio, Grand Filano masih lebih cepat walau tenaganya sedikit disunat.
Fazzio butuh waktu 7,4 detik dalam akselerasi 0-60 km/jam. Untuk data tes lengkapnya dapat disimak di tabel.
Konsumsi Bensin
Baca Juga: XMAX 250 Connected Laku Keras, Yamaha Sampai Keteteran Penuhi Permintaan Konsumen
Patut diakui konsumsi bensin Grand Filano sangat impresif. Capaian terbaik kami ada di angka 50,6 km/liter pada MID.
Jika dikalikan dengan kapasitas tangki bensin 4,4 liter, dalam keadaan penuh Grand Filano dapat menempuh jarak sejauh 222,64 km.
Selama pengetesan kami menggunakan bensin dengan oktan 92. Rute yang dilewati mayoritas lalu lintas perkotaan dan jalan lengang di pinggir kota.
Namun, untuk mencapai angka segitu tangan rider harus ekstra sabar dan halus. Karena jika banyak bejek gas atau gaspol, konsumsi bensin akan turun secara signifikan. Meskipun masih ada di angka 44-45 km/liter.