GridOto.com - Tim Scuderia Ferrari berencana melakukan upgrade besar-besaran setelah gelaran F1 Australia 2023 akhir pekan ini.
Ferrari diyakini banyak pihak masih akan mempertahankan konsep sidepod berbentuk bathtub atau bak mandi seperti yang digunakan sejak F1 2022 hingga sekarang.
Namun hal berbeda malah diungkapkan Carlos Sainz, yang sedikit membocorkan adanya perubahan besar pada konsep mobil tim kuda jingkrak ke depannya.
Carlos Sainz pun mengungkap bahwa Ferrari SF-23 kemungkinan akan mengaplikasikan konsep mobil Red Bull.
"Saat ini Red Bull superior di semua area. Superior di kualifikasi, balapan dan lurusan, juga di tikungan medium ataupun tikungan cepat," kata Sainz dilansir GridOto.com dari PlanetF1.
"Mereka sangat kuat di manajemen ban, bahkan terkuat saat melewati kerb," jelasnya.
Sejauh ini Red Bull RB18 dan RB19 cukup sukses dengan dominasinya di trek, dan bahkan sudah ditiru Aston Martin dan kabarnya juga akan ditiru Mercedes ke depannya.
Menurut Sainz, Ferrari sudah buntu untuk mengembangkan konsepnya lagi dan perlu solusi pasti untuk arah pengembangan mobilnya.
"Ini menunjukkan kami harus mengubah sesuatu, kami harus mencoba sesuatu yang sangat berbeda dari sekarang,"lanjutnya.
Baca Juga: Gara-gara Kasus Esteban Ocon dan Fernando Alonso, Kotak Grid F1 Australia 2023 Diperlebar
"Kupikir hanya karena kami bagus di awal musim lalu, membuat kami terus memaksakan konsep kami. Tapi kupikir kami sudah sadar sekarang bahwa Red Bull jelas unggul di area manapun dan kami perlu melihat kiri dan kanan kami," tegas pembalap asal Spanyol ini.
Sejauh ini Ferrari memang masih bisa cukup kencang di sesi kualifikasi.
Sayangnya masalah pemakaian ban membuat SF-23 tidak ada apa-apanya dibandingkan Red Bull, juga Aston Martin yang di awal F1 2023 ini tampil sangat bagus.
"Jujur analisis dari balapan sebelumnya tak ada masalah fundamental, tapi mobilnya terlalu tajam ke mana-mana, sangat sulit diprediksi saat balapan," sambung Sainz.
"Mobilnya mengonsumsi ban sangat banyak dan kami perlu memperbaikinya. Terlalu tak jelas dan kami butuh menemukan arah untuk menurunkan itu karena hal itu membuat balapan menjadi sulit," jelas putra legenda reli Carlos Sainz ini.