Uji Coba Pembatasan Bus Pariwisata di Kota Yogyakarta Belum Dilakukan, Organda Minta Dikaji Mendalam

Ruditya Yogi Wardana - Selasa, 28 Maret 2023 | 14:30 WIB

Ilustrasi bus pariwisata. (Ruditya Yogi Wardana - )

GridOto.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sempat mewacanakan adanya pembatasan bus pariwisata masuk ke kota beberapa waktu lalu.

Memang belum pasti kapan wacananya diberlakukan, tapi Dishub DIY bakal menguji coba pembatasan bus pariwisata masuk ke Kota Yogyakarta ini pada 2023.

Kendati demikian, uji coba aturan pembatasan bus pariwisata masuk ke Kota Yogyakarta tidak akan dilakukan sepanjang libur Lebaran 2023.

Aturan tersebut masih dalam tahap kajian dan pembahasan oleh pihak-pihak terkait untuk saat ini.

Kepala Dishub DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, menyebutkan wacana pembatasan ini sebetulnya tidak benar-benar melarang bus pariwisata masuk ke wilayah kota.

Hanya saja aturannya ditujukan untuk mengendalikan arus bus pariwisata yang masuk, guna mengatasi kepadatan lalu lintas di wilayah perkotaan.

Mengingat volume kendaraan di Kota Yogyakarta meningkat setiap tahunnya, namun tidak diimbangi dengan penambahan ruas jalan.

"Ruas jalannya tidak bertambah tapi volumenya terus naik, akhirnya kondisi itu menghabiskan kapasitas ruas jalan di wilayah perkotaan," ungkap Made, dikutip dari Tribunjogja.com, Minggu (26/03/2023).

Lanjutnya, kepadatan lalu lintas jelas membuat bus kesulitas mencari tempat parkir di wilayah perkotaan.

Baca Juga: Ada Wacana Bus Pariwisata Tak Boleh Masuk Kota Yogyakarta, Diminta Parkir di Sekitar Terminal Giwangan

Akibatnya sopir bus pariwisata memilih untuk parkir di tepi jalan, yang mana semakin memperparah kemacetan.

Dengan kondisi seperti ini, Dishub DIY pun mewacanakan adanya permbatasan bus pariwsata masuk ke wilayah perkotaan.

"Tapi kami harus mempersiapkan titik-titik transit di mana bus pariwisata bisa parkir di situ," papar Made.

Made menyebutkan, ada tiga tempat yang disiapkan untuk menampung bus pariwisata yang datang dari luar kota, yakni Terminal Giwangan, Kawasan Bandara Adisutjipto dan Terminal Jombor.

Dari tiga tempat tersebut, Dishub DIY bakal menyiapkan sejumlah kendaraan umum untuk mengantarkan wisatawan ke pusat Kota Yogyakarta, seperti Malioboro dan kawasan lainnya.

"Ini masih dalam proses dan perlu sosialisasi serta edukasi untuk memberikan pemahaman yang baik kepada wisatawan, kita juga tidak serta merta melarang tanpa memberi akses, karena nantinya disiapkan shuttle bus juga," jelasnya.

Sementara Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DIY, Hantoro, meminta agar Pemda bisa mengkaji kebijakan tersebut secara matang.

Pasalnya penggunaan shuttle bus untuk mengangkut penumpang juga bisa menimbulkan kemacetan, saat musil libur bisa sampai ratusan bus pariwisata yang masuk ke Kota Yogyakarta.

Kalau dihitung secara kasar, butuh sekitar lima hingga enam shuttle bus untuk mengantar wisatawan dari titik transit ke Kota Yogyakarta.

"Seharusnya masterplan Kota Yogyakarta harus diperbaiki, bagaimana izin-izin hotel, pusat oleh-oleh dan lain-lainnya. Sebenarnya dari pemilik pusat oleh-oleh sudah sadar dan mulai geser ke area luar Kota Yogyakarta," kata Hantoro.

Baca Juga: Anti Kena Tipu, PO Efisiensi Beberkan Tips Beli Tiket Resmi Bus AKAP Mudik Lebaran 2023

Tak berhenti sampai situ, ia juga meminta tarif shuttle bus perlu dikaji secara mendalam agar wisatawan tak sampai mengeluarkan uang berlebih untuk trasportasi ketika berwisata di Kota Pelajar.

Ditambah jumlah shuttle bus yang disiapkan juga harus memadai, agar semua wisatawan bisa terlayani secara baik.

"kalau tidak siap, berarti sama saja untuk melarang orang masuk ke Kota Yogyakarta," pungkas Hantoro.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Dishub DIY Sebut Larangan Bus Wisata Masuk Kota Belum Diterapkan Sepanjang Libur Lebaran.