Kelas Moto2 dan Moto3 Tanpa Sesi Pemanasan di MotoGP Portugal 2023, Bisa Jadi Masalah Besar Nih

Rezki Alif Pambudi - Selasa, 21 Maret 2023 | 14:08 WIB

Moto2 dan Moto3 tanpa sesi warm up di MotoGP 2023, mulai MotoGP Portugal 2023 akhir pekan ini (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Pada gelaran MotoGP Portugal 2023 akhir pekan ini, para pembalap akan merasakan sensasi sprint race.

Hadirnya sprint race di MotoGP 2023 mengubah banyak hal, khususnya format akhir pekan baru dengan dihapusnya beberapa sesi.

Salah satunya adalah hilangnya sesi warm up alias pemanasan kelas Moto2 dan Moto3 di Minggu pagi, karena diganti dengan parade pembalap.

Padahal warm up sudah menjadi salah satu sesi penting para pembalap melakukan finalisasi sebelum balapan.

Banyak orang yang takut dengan imbas penghapusan sesi pemanasan ini, khususnya pembalap dan tim yang berlaga di dua kelas tersebut.

Hiroshi Aoyama misalnya, yang awalnya cukup keberatan jika sesi tersebut dihilangkan dari format akhir pekan.

Bos Honda Team Asia ini sudah meyakini hilangnya sesi pemanasan akan membuat semua tim kesulitan.

"Ya benar, tahun depan tak ada warm up dan setiap sesi latihan akan lebih pendek dibanding tahun ini. Para pembalaplah yang akan merasakannya," kata Aoyama dilansir GridOto.com dari Speedweek.

Yang diuntungkan adalah yang sudah kencang sejak mengawali akhir pekan.

Baca Juga: Motor Bakal Jadi Beda Karena Sprint Race di MotoGP Portugal 2023, Kok Bisa?

Sedangkan yang terseok-sesok di sesi latihan dan kualifikasi, akan kehilangan kesempatan terakhirnya untuk memperbaiki motornya.

"Jika kau kompetitif sejak Jumat dan Sabtu, maka tidak ada masalah. Kau malah diuntungkan dengan jadwal baru ini," ungkap juara kelas 250 cc tahun 2009 ini.

"Jika kau sudah tahu soal kelas ini dan treknya dengan bagus, kau seharusnya bisa bagus," jelasnya.

Pembalap rookie pun juga akan semakin sulit karena jatah menitnya di trek semakin berkurang.

"Tapi jika kau pembalap baru yang baru pindah dari kelas berbeda, akan sulit melawan lainnya. Tapi situasinya sudah seperti ini maka kami harus beradaptasi dengannya," jelasnya.

Bagi pria Jepang ini, kuncinya adalah kompetitif sejak awal akhir pekan karena waktu untuk perbaikan sangat sempit.

"Kami agak takut karena tak bisa lagi mengetes semua hal agar berfungsi normal lagi. Jadi ini hal penting," sambungnya.

"Di sisi lain pembalap takkan kehilangan kepercayaan dirinya saat balapan setelah crash di warm up, karena memang tidak ada warm up. Intinya jika semua lancar, kau tak memerlukan warm up, tapi jika tidak maka akan sulit," jelasnya.