GridOto.com - Radiator di sistem pendingin tugasnya melepaskan panas mesin dari aliran air radiator atau coolant yang bersirkulasi.
Pembuatan radiator mobil kini sudah banyak pengembangan dari segi bahan atau material.
Jika diperhatikan lebih jauh, mobil lawas di bawah tahun 2000 masih menggunakan radiator yang teebuat dari cooper atau tembaga.
Perkembangan teknologi kini membuat material radiator berubah menjadi aluminium.
Ternyata perubahan bahan radiator ini ada alasannya lho.
Baca Juga: Tutup Radiator Rusak Jangan Terus Dipakai, Ini Tanda Perlu Ganti Baru
"Peralihan bahan radiator dari tembaga ke almuminium banyak faktornya, salah satunya bobot atau berat," buka David Setiadi, Account Officer PT Selamat Sempurna Tbk, pabrikan radiator Sakura.
"Radiator aluminium memiliki bobot yang jauh lebih ringan dari tembaga," tambahnya.
Hal ini jelas mempengaruhi bobot mobil secara keseluruhan.
Berbicara soal pelepasan panas, radiator aluminium sama seperti radiator tembaga.
Hanya saja karena bobotnya ringan, luas penampang kisi-kisi radiator aluminium bisa dibuat lebih besar.
Baca Juga: Alasan Air Pembuangan AC Tidak Direkomendasikan Untuk Air Radiator
"Dari segi harga sangat berbeda, lebih murah radiator aluminium dibanding tembaga," jelas David di Gaikindo Jakarta Auto Week 2023.
Material bahan baku aluminium juga sangat mudah didapat.
Sebagai contoh, radiator Sakura untuk Toyota Toyota Agya hanya Rp 500 ribu.
Sedangkan radiator tembaga untuk Toyota Kijang Kapsul 7K mencapai Rp 3 juta.
Itulah alasan pabrikan sekarang menggunakan radiator berbahan aluminium.