GridOto.com - Sebagai sebuah komunitas, para pembalap F1 juga memiliki grup WhatsApp lho untuk berbagi informasi bersama.
Kira-kira apa ya isi grup WhatsApp pembalap F1 2023 ini, apakah ada aksi pertengkaran hingga perang meme dalam bentuk stiker seperti chat grup pada umumnya?
Nah, eksistensi grup WhatsApp pembalap F1 2023 diungkap langsung oleh pembalap tim McLaren, Lando Norris.
Lando Norris menjelaskan lebih detail soal grup WhatsApp yang biasanya jarang dibicarakan ini.
"Ada grup WhatsApp. Maksudku kami bukannya memakainya untuk mengirim olok-olok setiap harinya," ungkap Norris dalam podcast The Fast and Curious, dilansir GridOto.com dari PlanetF1.
"Tapi ada kesempatan di mana ada sesuatu terjadi di trek dan tiba-tiba orang-orang mengirim meme dan apapun itu, dan kadang menjadi di luar kontrol," jelasnya.
Uniknya gambar grup yang dipakai adalah foto mendiang James Hunt, juara Formula 1 tahun 1976 silam.
Sayangnya Norris tidak menjelaskan nih foto James Hunt yang mana yang dipakai sebagai foto grup, karena sang legenda sering foto telanjang bersama gadis-gadis saat masa jayanya dulu.
"James Hunt sebagai foto grup. Benar grup ini ada. Tapi bukan seperti 'hai kita semua bersahabat', tapi lebih banyak membicarakan soal apa-apa saja yang bisa membantu kami sebagai pembalap," sambung pembalap asal Inggris ini.
Baca Juga: Ferrari Jadi Satu-satunya Tim dengan Hak Veto di F1, Bisa Bantah Perubahan Regulasi Tertentu
"Misalnya saja soal aturan, regulasi, juga soal bagaimana kami sebaiknya menampilkan diri kami," jelas penggemar Valentino Rossi tersebut.
Norris juga menjelaskan grup tersebut seperti dipimpin oleh pembalap tim Mercedes, George Russell.
"Tapi semuanya juga aktif. Kami biasanya berbincang dan bekerja sama dengan beberapa ide berbeda," lanjutnya.
"Kami semua mengeluarkan suara dan bekerja sama dengan ide-ide berbeda. Ada Esteban Ocon, ada Guanyu Zhou, ada Alex Albon. Semua tampil tapi kadang tak ada meme sama sekali," jelasnya.
Pada awal 2022 lalu, sempat bocor bahwa Russell mendepak langsung Nikita Mazepin yang saat itu kontraknya diputus oleh tim Haas imbas konflik Rusia dan Ukraina.