GridOto.com - Setelah menjalani seri Australia dengan rasa trauma karena gempa Turki, Toprak Razgatlioglu menyambut World Superbike Mandalika 2023 dengan pesimis.
Rasa pesimisme tersebut dirasakan setelah Toprak Razgatlioglu mendapat hasil kurang baik di Sirkuit Phillip Island akhir pekan kemarin.
Dalam tiga balapan di Sirkuit Phillip Island, Toprak Razgatlioglu meraih dua kali podium tiga di race 1 dan superpole race.
Sedangkan di race 2, musibah datang karena dia gagal finis setelah crash dengan Alex Lowes.
"Jujur saja, aku berpikir tiap hari berbeda. Race 2 sulit karena kesalahanku soal pemilihan ban. Dan di superpole, aku sebenarnya bisa menyalip Michael (Rinaldi) jika ada satu lap lagi," kata Razgatlioglu dilansir GridOto.com dari GPOne.
"Sayang sekali di race 2, dengan ban hard motor Yamaha berubah. Aku tak punya grip dan R1 tak bisa membelok. Aku coba mengejar Rea, tapi Lowes tabrakan denganku dan kami berakhir di gravel," jelasnya.
Namun terlepas dari insiden di race 2, rider tim Pata Yamaha Prometeon tersebut merasa ketinggalan jauh dari Ducati.
Rider 26 tahun tersebut pesimis karena Ducati sangat kencang, dan Yamaha ataupun Kawasaki sama-sama ketinggalan.
Kali ini bukan Alvaro Bautista saja, tapi rider Ducati lainnya juga kencang.
Baca Juga: Para Pembalap WorldSBK Berangkat ke Sirkuit Mandalika, Netizen Indonesia Kasih Sambutan Meriah
"Alvaro dan Ducati sangat kencang di Phillip Island dan rekanku Locatelli juga menunjukkan potensi bagus. Masalahnya adalah soal ban. Tapi ini baru awal musim dan kami harus membalasnya di Mandalika dan balapan sisanya," lanjut murid legenda Turki Kenan Sofuoglu ini.
"Tapi jelas, jika ini benar-benar level Ducati, maka ini akan sangat sulit," ungkap rider bernomor 54 tersebut.