GridOto.com - Tak hanya Jorge Martin, Yamaha juga mengincar pembalap lain untuk jaga-jaga menggantikan Franco Morbidelli di MotoGP 2024.
Pembalap incaran Yamaha tersebut adalah Alonso Lopez, yang balapan membela Speed Up Racing Boscoscuro di Moto2 2022 dan 2023 mendatang.
Tahun lalu Alonso Lopez memang tampil sangat menarik, berhasil meraih dua kemenangan dan duduk di peringkat 8 klasemen akhir Moto2 2022.
Itu pun Alonso Lopez baru mulai balapan di seri ke-7, menggantikan Romano Fenati yang kontraknya diputus oleh tim Speed Up Racing di tengah jalan.
Sebagai rookie, dia hanya kalah dari Pedro Acosta yang melalui balapan lebih banyak di Moto2 2022.
Pada GP Valencia 2022 lalu, bos Yamaha Lin Jarvis kedapatan sudah mulai melakukan diskusi dengan sang rider.
"Dia pria yang baik dan pembalap bagus," kata Jarvis saat baru-baru ini dikonfirmasi, dilansir GridOto.com dari Speedweek.
"Kami mengamati perkembangannya dengan ketertarikan, begitulah," tutupnya.
Perjalanan Lopez di dunia GP sebenarnya tak begitu mulus, dia tak berhasil tampil bagus di Moto3 pada 2018 hingga 2020.
Baca Juga: Lin Jarvis Komentari Nasib Rivalnya, Bos Yamaha Ini Ingin Honda Balik ke Papan Atas MotoGP
Lopez sempat terlempar ke Moto2 Eropa pada 2021 lalu, sambil beberapa kali saja tampil di kejuaraan dunia Moto2, sebelum akhirnya dipanggil menggantikan Fenati.
Uniknya, di tengah dominasi sasis Kalex di kelas menengah tersebut, Lopez bisa menang balapan dengan Speed Up (Boscoscuro).
Bahkan muncul istilah, bahwa konon pembalap yang bisa tampil bagus atau menang dengan Speed Up adalah pembalap bagus.
Siapa sangka kisahnya cukup mirip dengan rider andalan Yamaha, Fabio Quartararo.
El Diablo yang namanya sempat dikenal di kelas junior, malah tak bisa tampil bagus di Moto3 karena beberapa penyebab.
Namanya secara tiba-tiba langsung melejit dan dilirik, saat bisa menang bersama Speed Up di GP Catalunya 2018 silam.
Itu jadi satu-satunya kemenangannya selama empat musim balapan di Moto3 dan Moto2, sebelum promosi ke MotoGP bersama Petronas Yamaha.
Bisa jadi, hal itulah yang diincar oleh Yamaha dari rider muda berusia 21 tahun tersebut.
Siapa tahu kemampuannya cocok dengan motor YZR-M1, kemudian akan menjadi Fabio Quartararo yang selanjutnya.