GridOto.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berencana untuk melakukan penyesuaian harga, terhadap mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC).
Rencana penyesuaian ini dilakukan dengan mempertimbangkan kenaikan harga produksi, bahan baku serta inflasi.
Berdasarkan perhitungan tersebut, kabarnya seluruh model LCGC akan mengalami kenaikan harga sebesar Rp 5 juta.
Lantas, bagaimana tanggapan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) terhadap wacana ini?
Menurut Ketua Umum GAIKINDO, Yohannes Nangoi, kenaikan harga LCGC memang sudah saatnya dilakukan.
Pertimbangannya pun sama seperti yang diungkap Kemenperin, yakni inflasi, kenaikan harga bahan baku, dan lain sebagainya.
Ia pun optimis kenaikan harga LCGC tidak akan berpengaruh terhadap permintaan di pasar.
Alasannya, besaran kenaikan harga untuk mobil yang masuk dalam program kendaraan hemat bahan bakar dan harga terjangkau (KB2H) ini tergolong kecil.
"Saya rasa dampaknya kecil sekali. (Market share LCGC) Enggak akan berkurang, sama saja," ucap Nangoi saat ditemui di Mazda Indonesia Head Quarter, Kamis (23/2/2023).
Baca Juga: Masa Depan Segmen LCGC di Indonesia, Apa Bakal Terus Tumbuh?
Sebagai informasi, saat ini terdapat lima model yang bermain di segmen LCGC yakni Toyota Calya, Toyota Agya, Daihatsu Sigra, Daihatsu Ayla, serta Honda Brio Satya.
Toyota Calya saat ini dijual dengan harga Rp 161,7 juta sampai Rp 184,4 juta on the road (OTR) DKI Jakarta.
Berikutnya, Daihatsu Sigra harganya saat ini adalah Rp 142 juta sampai Rp 174,7 juta.
Selanjutnya Honda Brio Satya banderolnya adalah Rp 159,1 juta sampai Rp 189,7 juta.
Sedangkan, Toyota Agya dan Daihatsu Ayla yang baru saja mendapatkan ubahan total belum diumumkan harga resminya.