GridOto.com - Persoalan penarikan kendaraan oleh debt collector kembali menuai kritikan tajam.
Bukan main-main, orang nomor satu di Polda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran meradang dengan kawanan penarik kendaraan bermasalah alias debt collector.
Pasalnya, Kapolda Metro Jaya tidak bisa menerima perlakuan debt collector yang melecehkan petugas saat hendak menarik kendaraan milik Clara Sinta.
Terlepas dari kasus itu, sebenarnya apa saja syarat yang harus dimiliki seorang debt collector yang sah menurut aturan.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno, ada empat syarat yang harus dipenuhi debt collector sebelum melaksanakan eksekusi kendaraan.
"Terkait hal tersebut debt collector harus membawa surat somasi," ujar pria yang akrab disapa Suwandi kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.
Kemudian debt collector sebagai eksekutor harus membawa tanda pengenal dan dapat menunjukan Sertifikat Profesi Pembiayaan Indonesia (SPPI) yang merupakan bagian sertifikasi dari APPI.
"Artinya (debt collector) sudah lulus memiliki surat izin menagih SPPI. Kami harus tes terlebih dahulu bagaimana memahami sopan santun, etika, eksekusi tidak boleh ada kekerasan itu ada di dalam tesnya," jelasnya.
Baca Juga: Irjen Fadil Imran Murka Anggota Dilecehkan, Debt Collect Bakal Disikat
Untuk syarat ketiga yang wajib dibawa debt collector adalah fotokopi sertifikat jaminan fidusia yang diperoleh dari perusahaan pembiayaan.
Fidusia merupakan pengalihan hak kepemilikan sebuah benda, yang mana registrasi hal kepemilikannya masih dalam kekuasaan pemilik benda tersebut.
Syarat terakhir, debt collector harus membawa surat kuasa dari perusahaan pembiayaan yang menggunakan jasanya.
Menurutnya jika hanya satu orang yang membawa surat kuasa, berarti hanya boleh satu orang saja yang melakukan eksekusi.
Sehingga empat syarat yang wajib dibawa oleh debt collector untuk menarik kendaraan yaitu surat somasi, sertifikat profesi dari lembaga resmi, surat kuasa dan fotokopi jaminan fidusia.
"Kalau tidak bisa menunjukan ini artinya tidak sah, harus ada aturan mainnya," jelasnya.
Dalam kasus yang dialami Clara Sinta, terlihat debt collector berlaku tidak sopan, marah-marah dan tidak beretika.
Hal itu terlihat dari tayangan di tiktok @clarasintareal, bahkan salah satu debt collector dengan kasarnya merampas kertas yang sedang dipegang polisi yang berupaya untuk memediasi keduanya.