GridOto.com - Wacana proyek Jalan Tol Tuban-Gresik, Jawa Timur yang digaungkan Pemerintah mendapat sambutan baik dari sejumlah pihak.
Mengingat Jalan Tol Tuban-Gresik direncanakan punya panjang 73 Km dan melintasi tiga wilayah di Pantura, salah satunya Kabupaten Lamongan.
Dari total panjang tadi, diperkirakan ada sepanjang 37,8 Km konstruksi Jalan Tol Tuban-Gresik yang melintang melewati Kabupaten Lamongan.
Dengan adanya wacana ini, tentunya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan tertarik dan memberikan usulan, yakni penambahan simpang susun atau gerbang tol yang terhubung ke Jalan Sukodadi-Paciran.
Usulan tersebut muncul lantaran Pemkab Lamongan ingin menghubungkan akses dari Jalan Arteri Surabaya-Lamongan-Widang-Tuban dengan Jalan Raya Daendels di wilayah Selatan.
Tak cuma sampai situ, akses GT ini juga bisa mendukung pengembangan Wisata Bahari Lamongan (WBL) dan Makam Sunan Drajat, industri pengolahan hasil perikanan, Tempat Pelelangan Ikan Brondong, Lamongan Integrated Shorebase, Pelabuhan ASDP, industri perkapalan serta titik-titik penting lainnya.
"Kami ada beberapa usulan terkait proyek jalan tol, mengingat wilayah kami sedang bertumbuh di bidang industri dan ada potensi wisata yang luar biasa di wilayah Utara," jelas Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, dikutip dari Surya.co.id, Minggu (19/02/2023).
Lanjutnya, GT yang terhubung ke ruas Jalan Sukodadi-Paciran itu nantinya juga bisa mendukung potensi lain yang dimiliki Lamongan.
Jadi tidak heran, Pemkab Lamongan sampai mengirimkan surat usulan terlebih dahulu ke pihak-pihak terkait.
"Pada diskusi bersama Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan, Reni Ahiantini dan tim proyek, saya usulkan pergeseran akses simpang susunnya," kata Yuhronur.
Baca Juga: Proyek Jalan Tol Yogyakarta-Solo Seksi 1 Dikebut, Target Bisa Dipakai Mudik Lebaran 2023
Bupati Lamongan ini merincikan untuk GT yang awalnya ada di Desa Kebalandono, diusulkan digeser lokasinya ke Desa Plaosan, Babat.
Usulan pergeseran tersebut diajukan, agar jalan tol bisa terkoneksi langsung dengan Jalan Nasional Surabaya-Lamongan-Widang-Tuban dan Jalan Provinsi Babat-Jombang.
Kemudahan akses ini dikatakan bisa membantu meningkatkan akselerasi perekonomian Lamongan ke depannya.
Hanya saja ide pergeseran simpang susun itu belum bisa direalisasikan, dengan beberapa pertimbangan yang menjadi perhatian pihak-pihak terkait.
Sebaliknya untuk usulan penambahan GT yang diajukan Pemkab Lamongan justru diterima dengan baik, dan rencananya bisa direalisasikan.
"Untuk pergeseran simpang susun masih perlu mempertimbangkan hal-hal teknis dan biaya, jadi rencananya tetap mengikuti desain awal," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Perjuangkan Industri dan Wisata Lamongan, Kaji Yes Minta Exit Tol Ditambah di Sukodadi-Paciran.