Jika Ada Pabrikan Melawan, Aturan Tekanan Angin Ban di MotoGP 2023 Bisa Batal Diterapkan

Rezki Alif Pambudi - Rabu, 8 Februari 2023 | 18:20 WIB

Aturan soal tekanan ban di MotoGP 2023 bisa saja tak jadi diberlakukan (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Wacana aturan baru soal tekanan angin ban pada MotoGP 2023, bisa saja batal diberlakukan karena beberapa alasan.

Sebagaimana diketahui, rencananya akan ada aturan lebih ketat yang mengatur tekanan ban motor MotoGP pada musim 2023 mendatang.

Setiap ban di MotoGP 2023 akan dipasangi dengan sensor khusus, untuk memantau tekanan ban secara real time.

Rencananya jika tekanan ban depan kurang dari 1,9 bar ataupun kurang dari 1,7 bar di ban belakang dalam kondisi tertentu, maka tim akan dikenai sanksi.

Sanksi ini bisa berupa lap tunggal saat latihan dan kualifikasi yang dianulir, hingga yang berat hingga diskualifikasi dari balapan.

Rencana awalnya, tiga seri awal MotoGP 2023 akan digunakan sebagai sarana adaptasi, dan sanksi baru diterapkan setelah itu.

Semua wacana tersebut disambut baik, lantaran banyak yang gerah dengan beberapa tim yang sengaja mengurangi tekanan ban depan motor.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi naiknya tekanan ban depan, karena suhu ban yang naik selama balapan.

Tapi kini Direktur Teknis MotoGP, mengungkap wacana ini bisa berubah di MotoGP 2023.

Baca Juga: Michele Pirro Sebagai Pembalap Terkencang, Top Speed Yamaha Terus Meningkat di Sesi Tes Shakedown MotoGP 2023

Apabila tim atau pabrikan tidak secara bulat ingin menerapkan aturan tersebut, maka aturan itu tidak akan sah diterapkan.

Ada potensi tekanan ban tetap bisa naik turun tanpa harus ada orang yang sengaja menggembosi bannya, hal itu juga sedang dicermati tiap tim.

Karena sejak lama, tekanan ban memang menjadi salah satu hal tricky di MotoGP.

"Itu adalah para pabrikan yang memilih sistem ini," kata Corrado Cecchinelli, Direktur Teknis MotoGP, dilansir GridOto.com dari GPOne.

"FIM dan Dorna hanya mengadaptasi pilihan mereka. Situasinya, setelah tiga seri, asosiasi MSMA akan bertemu dan menentukan secara bulat apakah sistem ini dikonfirmasiatau dimodifikasi," jelas mantan Direktur Ducati ini.

Jika ada satu saja yang tidak sepakat, maka sistem pemantau tekanan ban beserta aturannya tak bisa diterapkan.

"Kami masih belum tahu sanksi apa yang bisa mengikuti jika ada anomali terdeteksi, aku tak kaget sih jika nantinya tak ada apapun yang disepakati," tegasnya.