Benarkah Sering Pakai Fast Charging Bikin Baterai Mobil Listrik Rusak?

Angga Raditya - Selasa, 7 Februari 2023 | 16:00 WIB

Ilustrasi. Pengisian ulang baterai mobil listrik Mercedes-Benz EQS 450+ (Angga Raditya - )

GridOto.com - Benarkah sering pakai fast charging bikin baterai mobil listrik cepat rusak?

Mengingat fast charging bisa mengisi baterai mobil listrik dalam waktu singkat karena daya yang lebih besar.

Uri selaku Technical Product Knowledge dari Hyundai Training Academy, Cikarang, Jawa Barat, meluruskan mitos ini.

"Bukan fast charging-nya yang merusak, tapi kebiasaan saat charging mobil listrik," ujar Uri.

Istimewa.
Alat pengisian dengan teknologi fast charging, yang mampu mengisi daya baterai Hyundai IONIQ Electric dari nol ke 80 persen paling cepat 57 menit.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Ngecas Mobil Listrik Arus DC Lebih Cepat dari AC

Menurut Uri, kebiasaan mengisi ulang daya baterai mobil listrik dari low batt rentan membuat baterai cepat mengalami degradasi.

"Ibaratnya seperti orang habis lari, haus, kemudian diberikan minum air satu galon," ujar wanita berambut panjang ini.

Kebiasaan seperti ini yang membuat baterai mobil listrik cepat mengalami penurunan performa.

"Karena baterai jadi rentan lebih panas, padahal musuh baterai lithium adalah panas," tambahnya.

Angga Raditya
Ketika baterai mobil akan terisi penuh, pasokan arus listrik akan dikendalikan Battery Management System agar tidak overcharge

Baca Juga: Kelamaan Dicas, Baterai Mobil Listrik Bisa Mengalami Overcharge?

Selain itu efek lainnya adalah charger mobil listrik juga lebih cepat panas.

"Yang benar adalah mengisi ulang setiap mobil listrik selesai digunakan," bebernya.

Dengan mengisi daya mobil listrik tiap selesai digunakan, akan mempersingkat waktu pengisian.

"Dan jangan khawatir overcharge, karena sistem mobil listrik sudah pintar sehingga akan memutus pasokan arus listrik ketika sudah penuh," pungkasnya.