GridOto.com - PT Chery Sales Indonesia (CSI) mengaku belum terkena dampak dari krisis chip semikonduktor yang melanda industri otomotif secara global.
Menurut General Manager Marketing CSI, Rifkie Setiawan, saat ini Chery Indonesia masih sanggup mendistribusikan permintaan konsumen dengan lancar.
"Krisis chip semikonduktor enggak (berdampak), sejauh ini kami masih bisa memenuhi permintaan pasar," ucap Rifkie saat ditemui di kawasan BSD, Tangerang Selatan, Jumat (2/3/2023).
Meski mengaku belum terdampak krisis chip semikonduktor, perlu diingat Chery baru memulai penjualan mereka di Tanah Air pada akhir November 2022.
Sehingga permintaan terhadap produk mereka memang belum terlalu banyak, jika dibandingkan merek-merek lain yang lebih dulu berkiprah di Indonesia.
Terkait penjualan, Rifkie mengaku pihaknya sejauh ini telah mengantongi retail sales sebanyak ratusan unit.
"Kami kan launching akhir tahun ya (23 November 2022). Jadi sampai dengan 40 hari setelah launching, itu kami (mencatat SPK) di angka 150 unit," jelas pria ramah ini.
Angka tersebut merupakan gabungan penjualan antara Chery Tiggo 7 Pro dan Tiggo 8 Pro.
"Tapi itu belum termasuk retail sales di Januari," tuturnya.
Baca Juga: Chery Omoda 5 Bisa Dipesan dengan Harga Spesial di IIMS 2023, Banderol Lebih Murah dari Honda HR-V?
Sebagai informasi, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) sebelumnya telah memperingatkan produsen otomotif Tanah Air, untuk kembali mewaspadai krisis chip semikonduktor tahun ini.
"Saya dapat kabar kurang bagus, bahwa chip semikonduktor akan mengalami kelangkaan lagi," ucap Yohannes Nangoi, Ketua Umum GAIKINDO, saat konferensi pers Jakarta Auto Week beberapa waktu lalu.
"Kabarnya ada kebakaran besar di pabrik (semikonduktor) China, dan saya belum tahu dampaknya bagaimana untuk industri otomotif Indonesia," imbuhnya.
Terkait krisis tersebut, Nangoi mengaku GAIKINDO hanya bisa berharap agar pasokan chip tersebut bisa kembali lancar.
Sehingga produksi masing-masing pabrikan tidak terganggu, dan konsumen tak perlu menunggu antrean unit atau inden panjang.
"Untuk saat ini suplai semikonduktor belum selancar yang kami harapkan, dan perlu diingat pembangunan semikonduktor ini tidak bisa dilakukan dengan sekejap. Kami sangat berharap krisis ini cepat membaik," jelasnya.