GridOto.com - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) melakukan seremoni groundbreaking alias peletakan batu pertama, sebagai tanda dimulainya proyek pembangunan pabrik di Kawasan Industri Suryacipta, Karawang Timur, Jawa Barat pada hari ini, Kamis (2/2/2023).
Seremoni pembangunan fasilitas produksi terbaru ini merupakan pembaruan dan akan menggantikan pabrik yang sebelumnya berlokasi di Sunter, Jakarta Utara, tepatnya Lini 1 yang telah beroperasi selama 27 tahun.
Selain itu, juga merupakan kelanjutan dari pembangunan pabrik yang dinamakan Karawang Assembly Plant Line 1 pada 2011 lalu.
Yasushi Kyoda, Presiden Direktur ADM mengatakan, bahwa seremoni Groundbreaking ini merupakan bentuk apresiasi kepada pemerintah Indonesia, mitra Daihatsu, serta seluruh pelanggan setia.
"Pembaruan pabrik ini merupakan tonggak penting kami untuk menuju masa depan, serta wujud komitmen kami untuk kerja sama lebih lanjut dengan Indonesia,” ujar Yasushi Kyoda saat berada di Karawang, Kamis (2/2/2023).
Adapun pabrik baru dengan nilai investasi sekitar Rp 2,9 triliun ini akan mengadopsi konsep Evolution, Simple, Slim, Compact (E-SSC) dan ditargetkan mulai beroperasi pada Desember 2024.
Untuk meningkatkan produktivitas, ADM akan memasang teknologi produksi modern di pabrik seluas 940.012 meter persegi tersebut.
Di antaranya perluasan otomatisasi titik pengelasan, peningkatan efisiensi pengecatan, proses perakitan ergonomis, dan operasional logistik yang lebih baik.
Sehingga melalui fasilitas baru ini, ADM dapat menyediakan produk berkualitas tinggi kepada pelanggan dengan harga terjangkau.
Baca Juga: Pabrik Daihatsu di Karawang Bakal Dipersiapkan untuk Rakit Mobil Listrik, Spesial Bagi Ayla EV?
Selain itu, pabrik yang memiliki kapasitas produksi 140 ribu unit per tahun ini berkomitmen melakukan berbagai upaya pengurangan emisi karbon.
Antara lain pemasangan sekitar 3.600 panel surya yang dapat menghasilkan daya listrik hingga 2.100 kW, pemanfaatan energi terbarukan, dan ventilasi panas alami.
Melalui spesifikasi tersebut, pembangkit ini dapat mengurangi kadar emisi sekitar 20 persen dibandingkan kondisi saat ini.