GridOto.com - Pemakaian Biodiesel B35 resmi diterapkan pemerintah per tanggal 1 Februari 2023, dan digunakan sebagai campuran pada Solar dan Dexlite.
Biodiesel B35 memiliki kandungan minyak nabati atau FAME (Fatty Acid Methyl Esters) 35% dan bahan bakar diesel 65%.
Sebelumnya pemerintah menerapkan aturan Biodiesel B30, artinya ada peningkatan kandungan minyak nabati sebesar 5%.
Apakah ada dampak jika menggunakan Biodiesel B35 di mesin diesel modern.
Baca Juga: Pakai Biosolar Takut Rusak, Produk Perawatan Ini Bisa Dilirik
"Biodiesel itu masih memiliki kandungan air di dalam solarnya, ini yang mesti diwaspadai," ujar Davin Elika dari Elika Automotive Performance, Sunter, Jakarta Utara.
Air ini terjadi akibat kondensasi yang terjadi di tangki bahan bakar, terutama ketika tangki bahan bakar kerap dibiarkan kosong dalam waktu lama.
Hal ini diakibatkan dari mikroorganisme yang terdapat pada kandungan minyak nabati, terutama metil ester asam lemak atau fatty acid methyl esther (FAME).
Mikroorganisme ini hidup di kandungan bahan bakar solar dan bisa mengikat air dari udara bebas.
Apabila tangki bahan bakar sering dibiarkan kosong, dalam waktu lama akan terjadi timbunan air yang bisa bikin korosi.
Baca Juga: BBM Naik, Waspada Filter Solar Berlendir Jika Sering Pakai Biosolar
"Apalagi ketika di dalam tangki bahan bakar, air dan minyak solar kerap tercampur akibat guncangan dari mobil," wanti Davin.
Ketika solar bercampur air ini diisap oleh injektor, maka berpotensi menimbulkan korosi juga pada bagian injektor.
"Pembakaran ke mobil pun jadi terganggu, karena ada kandungan air di dalam bahan bakar," tambah Davin.
Kandungan air ini membuat pembakaran solar jadi semakin sulit sehingga mengganggu performa mesin.
Davin menyarankan untuk mesin diesel modern, "Tetap gunakan solar berkualitas tinggi, karena lebih bersih dan punya cetane yang sesuai kebutuhan mesin," pungkasnya.