GridOto.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat sektor otomotif di Tanah Air menunjukkan kinerja yang positif selama 2022.
Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif, mengatakan pada 2022 ekspor mobil tumbuh meski mendapat tekanan inflasi di berbagai negara dan perang Rusia dan Ukraina.
"Manufaktur kendaraan roda empat nasional berhasil menjadi pahlawan devisa dengan kemampuan ekspor secara CBU sebesar 473 ribu unit mobil," ujar Febri dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/01/2023).
Adapun angka tersebut meningkat 60,7 persen dibanding tahun 2021 yang berjumlah 294 ribu unit.
Berdasarkan data tersebut, menurut Febri dapat disimpulkan bahwa pembinaan sektor otomotif dalam hal kinerja ekspor bentuk CBU sudah berjalan di arah yang tepat.
"Ekspor otomotif Indonesia mencapai lebih dari 80 negara," imbuh Febri.
Kendati demikian, Febri mengungkapkan masih banyak tantangan yang dihadapi oleh industri otomotif.
Diantaranya terkait ketersediaan bahan baku, kekurangan semikonduktor, kendala logistik dan transportasi, serta biaya energi yang tinggi.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan, R. Hendro Martono, menambahkan pihaknya mendorong perusahaan meningkatkan anggaran untuk research and development (R&D).
Baca Juga: Mencontoh Negara Lain, Menperin Sebut Insentif Mobil Listrik Penting untuk Dorong Konsumen
Menurutnya hal tersebut akan menjadi basis bagi Kemenperin dalam memperjuangkan insentif untuk industri otomotif.
"Inovasi serta ketersediaan bahan baku merupakan kunci bagi masa depan industri otomotif," ungkapnya.
Di samping itu, Kemenperin dan para stakeholder terus berupaya memastikan bahwa proses produksi industri otomotif berjalan dengan baik, termasuk dalam hal ketersediaan bahan baku.
"Bapak Menteri Perindustrian juga meminta komitmen para pelaku industri otomotif untuk meningkatkan kandungan produk lokal, baik suku cadang maupun komponen, dalam proses manufaktur," tuturnya.