Belum Bisa Beli Sokbreker Ohlins? Mulai Rp 150 Ribu Udah Bisa Beli Merchandise Resminya Dulu

Muhammad Rizqi Pradana - Minggu, 29 Januari 2023 | 18:08 WIB

Buat yang belum kebeli sokbrekernya, merchandise resmi Ohlins bisa dilirik nih, harga mulai Rp 150 ribu. (Muhammad Rizqi Pradana - )

GridOto.com - Buat para pencinta motor, sokbreker Ohlins bisa dibilang menjadi salah satu objek modifikasi yang paling diimpikan.

Sokbreker Ohlins menjadi aspirasi, karena ramai digunakan di ajang balap dunia dan harganya yang sangat premium.

Nah, bagi sobat yang mau manifesting dulu sembari nabung, bisa melirik merchandise resminya dulu nih.

Eddy Saputra, Direktur PT Sena Auto Part (SAP) selaku distributor resmi Ohlins di Indonesia mengatakan bahwa pihaknya mulai menjual merchandise resmi sejak akhir November 2022 lalu.

"Jadi yang belum bisa beli sokbrekernya, minimal bisa beli stikernya dulu lah," ucapnya sembari tertawa kepada GridOto baru-baru ini.

Selain sticker pack berisi beberapa stiker, terdapat juga gantungan kunci, lanyard atau tali ID, masker buff, topi, payung, hingga ransel.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ohlins Indonesia Madani (@ohlinsindonesia)

Dibandingkan sokbrekernya, harga merchandise resmi dari merek sokbreker asal Swedia ini jauh lebih murah yaitu di rentang Rp 150 untuk lanyard hingga 650 ribu untuk payung.

"Kecuali ransel, itu harganya lebih mahal dari yang lain di angka Rp 2 juta," ucap pria yang akrab disapa Haji Eddy itu.

Baca Juga: Hedon Dari Lahir! Motor Baru Ninja 250 Edisi Ohlins Resmi Meluncur

Buat sobat yang tertarik, bisa langsung mengunjungi toko online resmi Ohlins Indonesia di Tokopedia yaitu Ohlins Official Store.

Atau untuk yang mau sekalian cuci mata, bisa juga langsung ke 'markas besar' Ohlins di Jalan Cikini Raya No.70, Jakarta Pusat.

Mulai digencarkannya merchandise resmi Ohlins juga dibarengi oleh kenaikan harga produk sokbreker mereka di Indonesia mulai awal 2023 ini.

Eddy mengatakan, kenaikan harga diinstruksikan langsung oleh pihak prinsipal di Swedia.

"Per 1 Januari 2023 sudah naik, penyebabnya karena kenaikan harga bahan baku, inflasi, dan kondisi ekonomi global lainnya saat ini," pungkasnya.