GridOto.com - Belum lama ini seluruh penggemar F1 dihebohkan dengan rencana Arab Saudi untuk mengakuisisi F1 dari Liberty Media.
Arab Saudi lewat Badan Investasi Publik miliknya, memberikan tawaran fantastis senilai 20 juta miliar dolar AS atau senilai sekitar Rp 301 triliun (kurs 1 dolar AS senilai Rp 14.977 per 24 Januari 2023).
Total uang yang ditawarkan Arab Saudi lebih besar dari valuasi F1 saat ini yang disebut mencapai 15,2 miliar dolar AS atau setara Rp 229 triliun.
Bahkan, sangat jauh dari nilai saat Liberty Media mengakuisisi F1 pada 2017 lalu dengan nominal 4,4 miliar dolar AS atau setara Rp 66 triliun.
Angka yang sangat fantastis itu ternyata masih ditolak oleh Liberty Media, yang masih enggan untuk melepas F1 dengan alasan tertentu.
Seolah mengonfirmasi kebenaran berita tersebut, Mohamed Ben Sulayem selaku Presiden FIA pun berikan tanggapan kritis atas tawaran fantastis Arab Saudi ini.
"Sebagai penjaga motorsport, FIA sebagai organisasi nonprofit, berhati-hati soal label harga yang melambung ke 20 juta dolar AS yang dipasang di F1," cuit Ben Sulayem pada unggahan Twitter-nya.
Ben Sulayem mengkritik harga fantastis yang ditawarkan, karena tawarannya tidak datang dengan konsep yang matang.
Menurutnya boleh saja ada tawaran fantastis, tapi harus dibarengi dengan konsep yang matang dari sang pembeli.
Calon pembeli tak bisa datang begitu saja dengan uang banyak, tapi belum memikirkan konsep matang untuk keberlanjutan F1 ke depannya.
It is our duty to consider what the future impact will be for promoters in terms of increased hosting fees and other commercial costs, and any adverse impact that it could have on fans. (3/3)
— Mohammed Ben Sulayem (@Ben_Sulayem) January 23, 2023
"Setiap pembeli potensial harus menerapkan akal sehat, mempertimbangkan betapa besarnya olahraga ini dan rencana jangka panjangnya dengan jelas, bukan sekadar uang yang banyak," lanjut pria asal Uni Emirat Arab ini.
"Tugas kami adalah mempertimbangkan dampak masa depan untuk promotor soal peningkatan biaya penyelenggaraan dan biaya komersial lainnya, dan dampak apapun yang bisa terjadi kepada fans," jelasnya.