GridOto.com - Mantan Tim Prinsipal Scuderia Ferrari, Maurizio Arrivabene, terlibat skandal kecurangan di Serie A, Liga Italia.
Federasi Sepak Bola Italia menghukum Maurizio Arrivabene dengan larangan partisipasi di dunia sepak bola Italia selama dua tahun.
Sebagaimana diketahui, dunia sepak bola sedang digemparkan dengan skandal kecurangan klub raksasa Italia, Juventus, dan beberapa klub lain.
Juventus dihukum pengurangan 15 poin kejuaraan, setelah terbukti melakukan kecurangan soal laporan transaksi transfer pemain pada 2019, 2020 dan 2021.
Klub berjuluk Si Nyonya Tua telah menggelembungkan nilai jual pemain dalam beberapa transfer demi meningkatkan nilai modal dalam anggaran.
Dan sebelum kasus ini ramai, beberapa petinggi Juventus sudah pelan-pelan mengundurkan diri dari klub.
Tentunya sang CEO Maurizio Arrivabene, serta petinggi lainnya seperti Andrea Agnelli dan Pavel Nedved juga mendapat sanksi berat dari Federasi Sepak Bola Italia.
Maurizio Arrivabene adalah Tim Prinsipal Ferrari sebelum Mattia Binotto yang mundur pada 2022 lalu.
Pria 65 tahun ini ditunjuk jadi bos Ferrari pada akhir 2014 silam, menggantikan Marco Mattiacci yang hanya memimpin tim selama enam bulan.
Arrivabene ditunjuk menjadi Tim Prinsipal oleh CEO Ferrari kala itu, Sergio Marchionne, dengan latar belakang bisnis dan marketing yang kuat.
Hal itu dirasa tak masalah karena di sampingnya ada para insinyur Ferrari berbakat termasuk Mattia Binotto yang menjadi Direktur Teknis.
Sayangnya kesuksesan sulit terwujud selama lima tahun menjabat, Ferrari gagal meraih gelar juara meski ada Sebastian Vettel dan Kimi Raikkonen di sana.
Pada tahun 2019 pria Italia ini dicopot oleh John Elkann, CEO baru Ferrari yang menggantikan Sergio Marchionne yang meninggal pada 2018 silam.
John Elkann mengangkat Mattia Binotto sebagai Tim Prinsipal Ferrari sejak 2020, sebelum akhirnya diganti dengan Frederic Vasseur mulai 2023 ini.
Elkann yang merupakan anggota keluarga Agnelli selaku pemilik Ferrari dan Juventus, mengalihkan Arrivabene menjadi CEO Juventus.