GridOto.com – Pecco Bagnaia tidak mudah meraih gelar juara dunia MotoGP 2022, karena sempat terseok-seok di paruh musim pertama. Belajar dari kesalahan tahun lalu, apa yang akan dilakukannya di MotoGP 2023?
Dalam perjalanannya bersaing memperebutkan gelar juara dunia MotoGP 2022, Pecco Bagnaia tertinggal sejak awal musim dari Fabio Quartararo.
Bahkan Pecco Bagnaia sempat tertinggal jauh 91 poin dari pembalap Yamaha itu setelah MotoGP Jerman pada 19 Juni.
Kemudian Bagnaia bangkit dan mulai mengejar dengan meraih empat kemenangan beruntun di balapan berikutnya.
Ia berhasil mengambil alih pimpinan klasemen usai finish ketiga di MotoGP Australia, pada 16 Oktober lalu.
Itu artinya Bagnaia mengudeta pimpinan klasemen dari Quartararo setelah menjalani 18 balapan dari 20 grand prix di MotoGP 2022.
Persaingan mereka berlangsung hingga putaran penutup di Valencia dan Bagnaia meraih gelar juara dunia MotoGP 2022 dengan keunggulan 17 poin.
Pembalap Italia berusia 26 tahun ini sudah memperkenalkan motor barunya saat launching Ducati Lenovo Team pada hari Senin (23/1/2023).
Ia pun bertekad ingin mempertahankan gelar di musim balap MotoGP 2023 dan tak ingin mengulangi kesalahan tahun lalu.
"Saya tidak perlu membuat kesalahan dengan berpikir bahwa saya sudah menjadi juara, Anda bisa santai,” kata Pecco Bagnaia, dikutip GridOto dari marca.com.
“Saya harus memiliki mentalitas yang sama seperti tahun lalu,” lanjutnya.
“Saya pikir saya belajar dari kesalahan dan saya bisa memulai dengan lebih baik,” ujar murid Valentino Rossi ini.
Pemilik nama lengkap Franceso Bagnaia itu menganggap motor baru ini sangat mirip dan berharap akan melakukan tes dengan baik.
Ia juga mengaku mendapat pelajaran dari musim lalu.
"Saya kehilangan banyak poin setelah terjatuh dalam lima balapan. Pelajaran besarnya adalah untuk tenang, balapan demi balapan, tidak gugup dan memainkan segalanya di satu tikungan atau satu lap," sebutnya.