GridOto.com - Setelah KTM, kali ini giliran Ducati membuat pernyataan soal larangan jurnalis masuk area pit lane pada shakedown test MotoGP 2023 di Sirkuit Sepang.
Manajer Ducati Corse, Davide Tardozzi, memastikan timnya sama sekali tidak mengusulkan larangan kepada jurnalis yang akan meliput shakedown test dalam serangkaian tes pramusim MotoGP 2023 ini.
Bahkan Ducati yang tampil dengan komponen inovatif, tidak masalah dengan hadirnya para wartawan yang berada di kawasan pit lane selama tes di Sirkuit Sepang.
"Kemarin aku mendengar siapa yang bertanggung jawab soal ini dan kubilang bahwa ini tak benar bagiku, tanpa keraguan bahwa jurnalis haruslah bisa masuk paddock," kata Tardozzi dilansir GridOto.com dari GPOne.
"Hal pentingnya soal hadirnya jurnalis adalah mereka boleh berbicara kepada siapa yang mereka mau, begitupun sebaliknya," jelasnya.
Sama seperti KTM, Tardozzi juga kaget dengan kabar ini, apalagi pengumumannya dibuat secara mendadak.
Aturan ini dibuat karena ada salah satu pihak yang memintanya, namun pria asal Italia ini juga tak mau membeberkan sosoknya.
"Aku tak tahu jika ada seseorang yang membuat permintaan, aku bisa bilang tak ada yang meminta Ducati soal apapun," imbuh mantan pembalap ini.
"Tidak perlu ada investigasi, tapi ini jelas kupikir ada seseorang yang mengajukan permintaan di belakang," jelasnya.
Baca Juga: KTM Sindir Satu Pabrikan yang Melarang Jurnalis Meliput Shakedown Test MotoGP 2023, Siapa Nih?
Jika boleh mengusulkan, Tardozzi memilih jurnalis tetap diperbolehkan datang.
Hanya saja tim yang kira-kira keberatan juga harus dihormati, mereka bisa bebas menutup garasinya kapanpun juga jika takut kena spionase, atau jurnalis dilarang untuk masuk area mereka saja.
"Sebenarnya jelas soal masalah ini. Ketika aku ditanya itu kemarin, apakah jadi masalah soal media yang datang, kujawab tidak," ujar pria 63 tahun ini.
"Jika seseorang meminta pit lane ditutup, boleh saja. Yang penting jurnalis bisa tetap melakukan pekerjaannya, aku tak tahu kenapa dilarang. Kami senang dengan hadirnya media, yang penting tidak mengganggu," tuntas Tardozzi.
Sebelumnya selain KTM dan Ducati, hal yang sama juga diutarakan oleh bos Aprilia, Massimo Rivola, yang juga senang dengan hadirnya jurnalis.
"Mulai dari sekarang, keterbukaan maksimal adalah salah satu filosofi kami. Kami butuh jurnalis, meski kadang kami marah karena beberapa artikel, itu adalah bagian dari permainan," kata Rivola.
"Boleh saja kadang kita tertampar, yang penting adalah tetap bisa menarik perhatianmu," jelasnya.