Penjualan LCGC Lesu, Konsumen First Time Buyer Kesulitan Beli Mobil Baru

Naufal Shafly - Rabu, 18 Januari 2023 | 13:38 WIB

Ilustrasi Daihatsu Sigra merupakan salah satu LCGC di Indonesia. (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Penjualan di segmen Low Cost Green Car (LCGC) saat ini bisa dibilang sudah tidak sebaik dulu, yakni sebelum adanya pandemi Covid-19.

Sebagai gambaran, di tahun 2018 dan 2019 LCGC menyumbang kontribusi sekitar 25 persen dari total penjualan mobil baru di Tanah Air.

Namun, pada 2022 marketnya hanya tinggal 17,8 persen, pada 2021 hanya 16,1 persen dan di 2020 sebesar 21,9 persen.

Terkait penjualan LCGC yang sudah tidak semoncer dulu, Sri Agung Handayani selaku Direktur Marketing dan Corporate Planning PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memberikan analisanya.

Menurut Agung, penjualan di segmen LCGC sangat dipengaruhi oleh konsumen dari kalangan first time buyer, atau orang yang baru pertama kali membeli mobil.

"Tahun 2018 dan 2019, pembeli LCGC dari kalangan first time buyer itu mencapai 90 persen. Ternyata di tahun 2022 sisanya tinggal 70 persen," ucap Agung saat acara media gathering Daihatsu, Selasa (17/1/2023).

"Artinya, selama pandemi Covid-19 kemarin daya beli konsumen first buyer sangat berkurang, karena mungkin passive income mereka dari sektor informal sangat terganggu," lanjutnya.

Berkurangnya daya beli konsumen first time buyer ini, juga dapat dilihat dari pilihan tenor yang diambil saat melakukan kredit.

Agung menceritakan, pada 2018 dan 2019 konsumen yang melakukan kredit LCGC rata-rata mengambil tenor selama empat tahun.

Baca Juga: Rumor Peluncuran Toyota Agya Generasi Terbaru Berhembus Kencang, Bakal Ada Varian Non LCGC?

Namun, saat ini rata-rata tenor yang diambil adalah lima sampai enam tahun.

Dari data tersebut, Agung menarik kesimpulan bahwa konsumen di segmen LCGC sangat sensitif masalah harga, baik secara produk, biaya perawatan, hingga konsumsi BBM model yang dibelinya.

"Artinya, ada daya beli di first buyer yang harus kami perhatikan. Bukan cuma secara produk desainnya harus diganti atau modelnya berubah, tapi yang lebih penting adalah kemudahan mereka membeli mobil," pungkasnya.

Meski begitu, Agung mengaku optimis segmen LCGC penjualannya bisa kembali meningkat di tahun yang akan datang.

Sebab, segmen ini merupakan model dengan harga paling terjangkau di Indonesia, serta sering mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.

"Saya tetap optimis karena pemerintah juga sangat mendukung segmen LCGC ini," ucap Agung.

Terkait penjualan LCGC, sepanjang 2022 Daihatsu mencatatkan wholesales sebesar 74.927 unit untuk dua model yakni Sigra dan Ayla.

Jika diperinci, Daihatsu Sigra berhasil terdistribusi sebanyak 51.427 unit sepanjang 2022, sedangkan Ayla mencapai 23.500 unit.