GridOto.com – Mobil diesel kategori penumpang makin terpinggirkan. Masa depannya makin suram.
Semua berawal dari diterapkannya regulasi emisi Euro 4 di mesin diesel pada awal tahun 2022 lalu.
Kemudian berimbas pada melambungnya harga BBM diesel.
Makin dipertegas dengan hilangnya varian bermesin diesel di mobil sejuta umat, Toyota Kijang.
Mobil bermesin diesel disukai konsumen Indonesia karena perawatannya mudah dan murah.
Komponen mesin juga relatif lebih awet dibanding mesin bensin.
Ditambah lagi konsumsi BBM nya lebih hemat.
Bonus tambahan di keasyikan berkendara berkat torsi melimpah.
Bisa jadi karena itulah di awal tahun 1990-an Isuzu Panther sempat jadi mobil penumpang favorit.
Kemudian diikuti Toyota Kijang ‘Kapsul’ di saat memasuki tahun 2000.
Seperti kita tahu, Isuzu Panther sudah duluan stop produksi.
Paling fenomenal saat Toyota Kijang Zenix tak menyertakan lagi varian diesel.
Padahal varian sebelumnya yaitu Kijang Innova Diesel laris manis di pasar.
Toyota menyebut kelebihan mesin diesel yang sebelumnya ada di Kijang Innova sudah terwakili di Zenix Hybrid.
Terutama konsumsi BBM nya mampu menyaingi Innova Diesel.
Hasil tes independen GridOto menunjukkan Innova Diesel mencatat konsumsi BBM 12,4 km/liter (dalam kota) dan 17,1 km/liter (tol).
Meskipun kami belum komprehensif mengetes Zenix Hybrid, namun dari acara Toyota Media Test Drive mampu tembus di atas 20 km/liter.
Impresif bukan? Apalagi jika dibandingkan harga BBM bensin yang jauh lebih murah dari BBM diesel Euro 4.
Bahkan Zenix Hybrid menawarkan tingkat kenyamanan yang lebih baik.
Memang sejak BBM diesel naik harga membuat mobil diesel tak lagi menarik.
Harganya jadi paling mahal bahkan di atas bensin oktan 98 sekalipun.
Hal ini akibat permintaan dunia BBM diesel meningkat tajam, terutama di Amerika Serikat.
BBM diesel juga dipakai sebagai subtitusi gas yang pasokannya tersendat.
Ditambah lagi setiap produsen diwajibkan ikut regulasi emisi Euro 4.
Sehingga mobil-mobil diesel yang dijual wajib memakai BBM standar Euro 4.
Baca Juga: Toyota Innova Zenix Sudah Hybrid, Tenaga Lebih Oke dari Innova Diesel?
Bahkan sempat ada produsen yang mewajibkan konsumennya menandatangani surat pernyataan garansi gugur jika terbukti memakai BBM di bawah Euro 4.
Memang regulasi emisi diesel sudah Euro 4 tapi nyatanya BBM spek di bawahnya masih dijual.
Banyak pertimbangan BBM diesel yang bernama Solar itu masih dibutuhkan untuk kendaraan komersial angkutan barang.
Tak terbayang jika semua truk dan bus musti memakai BBM diesel Euro 4.
Sudah pasti biaya akan berlipat ganda. Parahnya tentu kenaikan harga ini akan dibebankan ke konsumen.
Harga barang-barang pokok sudah pasti ikutan naik dan jadi pemicu inflasi.
Lantas apakah mobil komersial yang sudah bermesin diesel Euro 4 masih aman diisi Solar?
Jawabnya bisa dan memang ini fakta yang terjadi saat ini.
Produsen memang merancang mesin dieselnya masih kuat mengkonsumsi BBM jelek.
Meskipun mereka tak bisa membenarkan hal ini secara terbuka.
Isu soal kualitas BBM diesel juga membuat beberapa produsen tak lagi menjual varian dieselnya.
Konten sulfur tinggi dalam BBM membuat komponen mesin rentan rusak.
Contohnya Mercedes-Benz dan BMW yang sempat mempelopori mesin-mesin diesel modern di Indonesia.
Baca Juga: Lebih Pilih Hybrid, Ini Alasan Toyota Tinggalkan Mesin Diesel Pada Kijang Innova Zenix
Bahkan Honda yang punya varian Mobilio bermesin diesel i-DTEC di pasar India juga tak berani membawanya ke Indonesia.
Meski Pertamina mempelopori BBM diesel berkualitas tinggi melalui DEX namun awalnya masih punya kandungan sulfur tinggi (300 ppm).
Kandungan sulfur dalam BBM diesel jadi momok menakutkan merusak mesin.
Baru setelah tahun 2022 lalu pemerintah mencanangkan regulasi Euro 4 di diesel, sulfur DEX turun jadi 50 ppm.
Itupun peredaran masih terbatas.
Sulfur Shell V-Power Diesel malah hanya 10 ppm dan diklaim sesuai standar Euro 5.
Tapi ya tetap saja, baik Shell V-Power Diesel maupun Pertamina DEX harganya melambung jauh di atas bensin.
Pilihan mobil penumpang diesel saat ini sudah terlanjur makin menyusut.
Praktis hanya tinggal Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Fortuner saja.
Rasanya masa depan mobil diesel kategori penumpang makin suram. ***
*Penulis adalah wartawan otomotif sejak tahun 2000 di beberapa media grup Kompas Gramedia, seperti tabloid OTOMOTIF, majalah Otosport, majalah Auto Bild Indonesia dan saat ini bergabung di GridOto.