GridOto.com - Padahal MotoGP 2023 belum mulai, tapi pembalap ini sudah pesimis duluan kalau Honda bisa bangkit dari hasil buruk mereka tahun ini.
Tidak dipungkiri lagi kalau Honda tengah menurun drastis sejak MotoGP 2020, diawali dengan kehilangan Marc Marquez yang harus 'cuti' panjang akibat cedera parah di awal musim.
Selama tiga musim terakhir, Honda hanya mampu mengantongi tiga kemenangan dan semuanya berasal dari Marc Marquez yang akhirnya kembali setelah pemulihan cedera pada MotoGP 2021.
Motor Honda RC213V yang tiap tahunnya menjadi semakin sulit dikendarai menjadi keluhan Pol Espargaro, Taka Nakagami, Alex Marquez, dan bahkan Marc Marquez.
Klaim itu makin sulit dibantah ketika Juara Dunia MotoGP enam kali tersebut saja gagal mencetak satupun kemenangan pada MotoGP 2022 lalu.
Test rider Honda yaitu Stefan Bradl pun memprediksi bahwa masa depan Honda akan tetap suram pada MotoGP 2023.
Pasalnya, ia menilai bahwa Honda masih terlalu 'kolot' ketimbang para rival-rivalnya dalam hal pengembangan motor.
"Ambil contoh Ducati, mereka berani karena terus mencoba perangkat dan part aerodinamika baru," ucap Stefan Bradl dikutip dari Speedweek.com, Senin (2/1/2023).
"Honda, dan Yamaha juga, tidak pernah seberani itu dalam bereksperimen, mereka kurang berani mencoba hal-hal baru," imbuhnya.
Bradl mengatakan, Honda harus semakin aktif dalam mengembangkan motor karena Marc Marquez tidak lagi bisa hanya mengandalkan talentanya untuk memenangkan balapan.
Jarak performa antara motor garapan Honda dengan Ducati Desmosedici sudah terlalu jauh, sehingga para pembalapnya harus mengambil terlalu banyak risiko untuk sekadar mengimbangi.
"Marc tahu ia tidak bisa mengambil resiko itu terus-menerus, ia harus bergantung lebih banyak pada motornya," kata Bradl.
"Tapi yang ada para pembalap Honda malah sangat sering terjatuh dan hasil kami tahun ini sangat buruk, makanya ia ingin motor yang lebih kompetitif,
Hanya saja, permintaan tersebut tampaknya belum akan terwujud tahun ini.
Mengingat Marc Marquez hanya mampu mencetak waktu tercepat ke-13 dengan calon Honda RC213V terbaru dalam tes di sirkuit Valencia pada November 2022 lalu.
Sehingga bisa diambil asumsi kalau Honda masih belum bisa dibawa cepat dalam satu lap, sebuah kelemahan besar dalam era MotoGP modern.
"Marc tidak melihat langkah besar yang ia harapkan pada tes MotoGP Valencia 2022 lalu, masih banyak hal yang harus diperbaiki," ungkap Bradl.
"Overtaking di MotoGP kini lebih sulit sehingga hasil kualifikasi menjadi sangat penting, tapi motor Honda tidak bisa cepat dalam satu lap seperti yang dibutuhkan saat FP3 atau sesi kualifikasi," tambahnya.
"Untuk mencapai podium saja akan sangat sulit kalau anda memulai balapan dari posisi kedelapan atau sepuluh," tutupnya.