GridOto.com - Perangkat roadbook sangat penting dalam ajang balap rally raid khususnya Reli Dakar.
Roadbook diibaratkan sebagai peta yang harus dibaca pereli di Reli Dakar, penunjuk arah dan tugas yang harus dilalui para pereli untuk menyelesaikan sebuah etape.
Roadbook awalnya berupa gulungan keras berisi perintah yang membimbing pembalap selama ratusan kilometer.
Namun roadbook berbentuk gulungan kertas sudah ditinggalkan, dan kini semua kelas sudah memakai roadbook dalam bentuk digital yang pengoperasiannya lebih praktis dan canggih.
Ada banyak kode dan lambang-lambang di roadbook yang harus dipahami oleh para pereli yang ikut di Reli Dakar, berikut ulasannya.
Ada tiga buah kolom yang ada di dalam sebuah roadbook, sedangkan jumlah barisnya akan banyak tergantung panjang etape dan banyaknya perintah serta waypoint.
Gambar di atas adalah contoh ilustrasi halaman barisan paling atas dalam sebuah roadbook.
Di baris pertama, kolom pertama berisi nomor halaman roadbook, kolom kedua berisi deskripsi etape dengan kategorinya, dan kolom ketiga berisi 369,63 km yang berarti panjang etape-nya.
Nah, baris pertama ini langsung bisa di-skip karena hanya akan tampil di awal saja, sedangkan isi baris-baris berikutnya-lah yang harus diperhatikan selama perjalanan.
Kolom pertama biasanya akan berisi dua angka, yang satu berukuran besar dan yang satunya lebih kecil.
Pada gambar di atas ada angka 266,68 di kolom pertama, menunjukkan titik kilometer di odo yang harus dilewati oleh pereli.
Titik (point) kilometer ini sebagian di antaranya adalah waypoint, di mana pembalap diharuskan melewatinya sampai tervalidasi dengan alat yang dipasang dikendaraan, sebelum melanjutkan perjalanannya ke baris roadbook selanjutnya.
Ada tiga jenis waypoint, biasanya kolom pertama di roadbook ini akan diberi isyarat warna kuning, biru dan merah pada kotaknya.
Sedangkan angka 0,41 adalah jarak antar dua titik yang berdekatan (dalam km), yakni waypoint yang sekarang dan sebelumnya.
Lalu pada kolom kedua akan berisi deskripsi medan yang dilalui, di mana warna biru adalah jalur yang harus dilalui pereli.
Angka ini harus disingkronkan dengan odometer di motor, karena jika angka pada odo dan roadbook tidak sama atau perbedaannya terlalu jauh dengan deskripsi trek pada kolom kedua, artinya pembalap sedang tersesat.
Jika dilihat, medan yang dilalui pada point tersebut adalah sebuah persimpangan berbentuk X.
Arah membacanya dari bawah, jadi pereli akan lurus sampai persimpangan, kemudian mengambil arah ke kanan sesuai dengan deskripsi pada gambar.
Baca Juga: Pengakuan Stephane Peterhansel, Ternyata Buta Warna Tapi Malah Bikin Banyak Menang Reli Dakar
Di sana juga ada gambar pohon, yang berarti ada sebuah pohon di kanan persimpangan.
Kemudian pada kolom ketiga, isinya adalah deskripsi lebih detail soal situasi yang dihadapi di area point tersebut.
Kadang di sana ada perintah 'follow traces' yang berarti diminta mengikuti jejak atau follow track yang berarti mengikuti trek selanjutnya, atau kadang ada angka tertentu yang berarti kecepatan maksimal untuk melewati area tersebut.
Seperti yang ditunjukkan gambar di bawah ini:
Terlihat pada gambar tersebut, ada tiga buah point yang jaraknya cukup rapat, yakni km ke-124,55, lalu km ke-125,03 dan km ke-125,62.
Pertama ada di km ke-124,55 (DZ yang berarti danger zone), di mana di sana pereli akan lurus mengikuti trek yang ada namun di sana ada dua buah tanda seru (!!).
Dua buah tanda seru (!!) ini berarti bahaya level 2, sedangkan (!) berarti bahaya level 1, dan jika (!!!) berarti bahaya level 3.
Jika ada tanda bahaya seperti itu, maka pereli harus berhati-hati dengan isyarat lain yang diberikan pada kolom kedua tersebut.
Di sana gambar sebuah bukit, berarti bahaya level 2-nya adalah karena akan melewati sebuah bukit.
Lalu pada kolom terakhir di baris pertama, ada angka 50 yang berarti itu adalah batas kecepatan untuk melalui area tersebut.
Kecepatan 50 km/jam harus dipertahankan selama dua point, sampai ketemu angka 50 yang dicoret pada baris ketiga.
Pada baris ketiga (km ke-125,62) ada angka 50 dicoret yang berarti aturan batas kecepatan berakhir di sana dan pembalap boleh ngebut lagi.
Itu adalah basis roadbook yang paling mendasar dalam rally raid.
Dan sepanjag etape, akan ada banyak sekali kondisi dengan banyak simbol yang harus dihafalkan oleh para pereli.
Kebanyakan simbol ini mirip-mirip saja kok dengan rambu-rambu lalu lintas di berbagai negara di dunia.
Misalnya saja simbol rel kereta api, simbol sungai, simbol tiang listrik, simbol pom bensin, dan sebagainya.