GridOto.com - Tampil dominan sepanjang musim, Max Verstappen menjadi juara dunia F1 2022 dengan hasil yang sangat meyakinkan.
Max Verstappen berhasil merebut 15 kemenangan dari 22 balapan yang dilombakan di F1 2022, dengan raihan poin hampir 150 lebih banyak dari rival terdekatnya.
Sayangnya meski memang pantas menjadi juara F1 2022, perayaan gelar Max Verstappen sedikit ternoda dengan adanya kontroversi.
Tidak sepanas di F1 2021 lalu, kontroversi gelar Max Verstappen di F1 2022 ini adalah soal kapan dan di mana sang juara memastikan gelarnya.
Dan momen tersebut terjadi di F1 Jepang 2022, seri ke-18 di F1 2022 di mana pembalap Belanda ini tinggal memenuhi sedikit syarat saja untuk memastikan dirinya menjadi juara.
Max Verstappen berhasil memenangkan balapan di Jepang dengan fantastis, karena unggul lebih dari 26 detik dari pembalap selanjutnya, Sergio Perez dan Charles Leclerc.
Masalahnya adalah, banyak yang multitafsir soal perhitungan poin dalam balapan ini dan keputusan FIA soal poin di akhir balapan agak kontroversial, begini penjelasannya.
Bagi yang ingat, balapan F1 Jepang berlangsung dalam cuaca yang sangat buruk.
Balapan dimulai dengan trek basah dengan guyuran hujan deras, membuat terjadi banyak insiden di awal balapan.
Baca Juga: Setelah Pensiun, Juara Dunia F1 Empat Kali Sebastian Vettel Menolak Lakukan Pekerjaan Ini
Setelah sempat di yellow flag dan safety car keluar, balapan terpaksa dihentikan karena terlalu berbahaya dan hujan pun juga semakin deras.
Balapan dihentikan cukup lama, lebih dari dua jam, kemudian dimulai lagi setelah kondisi lintasan mulai memungkinkan untuk dipakai balapan.
Lalu balapan dimulai kembali dengan rolling start, namun durasinya tidak menggunakan jumlah lap seperti pada awalnya.
Karena waktu untuk menggelar balapan sudah tak bisa terlalu lama, balapan pun hanya digelar dengan durasi waktu 40 menit.
Di akhir balapan Verstappen berhasil menang, sementara posisi kedua direbut Sergio Perez setelah Charles Leclerc dikenai penalti karena memotong trek dan turun ke posisi ketiga.
Meski demikian, banyak media yang mengira Verstappen belum sah jadi juara karena jarak poinnya tidak cukup lebar.
Raut wajah bingung dan awkward sangat terlihat di parc ferme, di mana Max Verstappen sendiri juga awalnya tidak menyangka berhasil mengunci gelar juara F1 2022 dunia meski sudah jadi juara F1 Jepang 2022.
Sebelum balapan digelar, raihan 25 poin dari kemenangan balapan akan membuatnya juara dunia jika Charles Leclerc finis ketiga atau lebih buruk.
Atau jika menang ditambah fastest lap, Verstappen akan mengunci gelar juara dunia tanpa adanya syarat tambahan.
Baca Juga: Momen Lucu Pele Saat Datang ke Ajang F1, Kibarkan Bendera Finish Tapi Malah Telat Gitu
Verstappen butuh menyelesaikan balapan dengan tambahan delapan poin lebih banyak dari Charles Leclerc, dan enam poin dari Sergio Perez.
Masalahnya durasi 40 menit ini dianggap tidak mencapai 75 dari jarak total pada kondisi normal.
Jadi banyak yang mengira Verstappen akan mendapat 19 poin saja dari balapan ini, sesuai tabel berikut ini.
Jadi, meski Leclerc sudah dikasih penalti dan turun ke posisi ketiga, Verstappen tetap tidak bisa menjadi juara karena podium tiga mendapatkan 12 poin.
Dugaannya Verstappen hanya menambah jarak poinnya sebanyak tujuh poin saja dari Leclerc, bukannya delapan seperti syarat untuk mengunci gelar juaranya di Suzuka.
Banyak yang salah memahami aturan ini, sehingga FIA menyatakan Verstappen sudah jadi juara dunia.
Ternyata FIA memberikan Max Verstappen 25 poin alis poin penuh dari kemenangannya ini, sehingga dia dinyatakan sebagai juara dunia F1 2022.
Sebenarnya, pemberian poin berdasarkan persentase jumlah lap ini hanya berlaku ketika balapan dihentikan kemudian tidak dilanjut lagi, sesuai yang ditunjukkan aturan di atas.
Sedangkan pada balapan ini, balapan tidak dihentikan permanen, bahkan dilanjut sampai kibaran bendera finis sehingga tidak memperhatikan soal jumlah persentase.
Kontroversi ini pun berbuntut panjang, bahkan membuat pesta Verstappen dan Red Bull jadi tidak maksimal.
Banyak yang menilai FIA sengaja memaksakan agar Red Bull dan Verstappen pesta gelar di Jepang, kandang Honda yang berperan sebagai pemasok mesinnya.