GridOto.com - Bursa pembalap dengan beragam drama yang menyertainya hingga menjadi salah satu daya tarik, terjadi selama kejuaraan F1 2022 lalu.
Drama perpindahan dan keluar masuknya pembalap bisa dibilang sangat ramai sejak awal hingga akhir musim F1 2022.
Bursa pembalap F1 sepanjang musim 2022 mungkin ada yang berakhir bahagia untuk pihak tertentu, tapi juga berakhir dengan duka buat beberapa pihak lainnya.
Bahkan sebelum kejuaraan dimulai saja, sudah ada banyak drama yang menyertai.
Salah satunya pembalap asal Rusia, Nikita Mazepin, menjadi korban pertama ganasnya bursa pembalap F1 2022.
Nikita Mazepin yang diplot menjadi pembalap tim Haas, tiba-tiba harus ditendang dari F1 sebelum balapan pertama dimulai.
Mazepin menjadi korban imbas tekanan dunia barat untuk memblokir atlet asal Rusia dari kegiatan internasional, termasuk F1.
Tim Haas pun harus bergerak cepat mencari pengganti, hingga akhirnya nama Kevin Magnussen dipanggil kembali membela tim asal Amerika Serikat tersebut.
Beberapa bulan setelahnya, publik pun kembali digegerkan dengan pengumuman pensiun Sebastian Vettel dari ajang F1.
Baca Juga: Pembalap F1 Tim Williams, Alex Albon Nikung Rebah Pakai Helm Untuk Menghormati Valentino Rossi
Vettel yang menjadi figur papan atas dengan empat gelar juaranya, harus membuat para penggemar F1 bersedih karena keputusan pensiunnya ini.
Tak lama berselang, tim Aston Martin langsung menunjuk Fernando Alonso sebagai pengganti Vettel pada F1 2023.
Pengumuman Alonso gabung Aston Martin ini membuat tim Alpine kelabakan, karena beberapa hari sebelumnya masih yakin sang pembalap akan bertahan.
Sayangnya Alonso lebih memilih ke Aston Martin karena merasa kurang dihargai oleh Alpine, yang bahkan hanya akan memberikannya kontrak setahun saja.
Alpine yang baru kehilangan Alonso langsung kebingungan mencari penggantinya untuk F1 musim 2023.
Nama pembalap muda akademi Alpine, Oscar Piastri, yang awalnya akan dipinjamkan ke tim lain pun berubah menjadi opsi utama menggantikan Alonso.
Piastri yang masih memegang posisi pembalap pengembang Alpine kala itu, ternyata secara rahasia sudah mengikat kontrak untuk bergabung dengan tim McLaren pada F1 2023.
Alpine yang baru sadar pun langsung bergerak cepat, dengan membuat pengumuman Piastri sebagai pengganti Alonso di media sosial.
Langkah itu terbukti blunder, karena Piastri sama sekali tidak mengetahuinya dan beberapa jam setelahnya menyangkal klaim tim Alpine.
Baca Juga: Kaleidoskop F1 2022, Inilah Start Balapan Paling Horor di Musim 2022 Hingga Bikin Mobil Gepeng
Tim Alpine pun kacau balau, kemudian mengajukan protes kepada FIA soal keabsahan kontrak.
Sayangnya protes Alpine digagalkan FIA, dan kontrak baru Piastri dengan McLaren dinyatakan sebagai yang sah untuk F1 2023.
Piastri pun kemudian diumumkan sebagai pembalap tim McLaren, memaksa Daniel Ricciardo keluar dengan diputus kontraknya.
Ricciardo pada akhirnya direkrut Red Bull Racing untuk menjadi pembalap ketiganya pada F1 2023.
Alpine juga mencari solusi di samping protesnya kepada FIA, dan untungnya berhasil mendapatkan nama Pierre Gasly dari tim AlphaTauri.
Tim Prancis ini harus membayar biaya tertentu untuk bisa mentransfer Gasly dari AlphaTauri.
AlphaTauri sempat ingin mengganti Gasly dengan Colton Herta, pembalap asal Amerika Serikat, untuk meningkatkan pasar F1 di AS.
Namun karena Herta tak punya poin superlicence yang cukup, AlphaTauri pun mengganti Gasly dengan Nyck de Vries, pembalap keturunan Indonesia yang sempat melakukan balapan debut menjadi pengganti Alex Albon di tim Williams.
Lalu, tim Williams secara mengejutkan memutuskan mendepak Nicholas Latifi usai F1 2022 berakhir.
Baca Juga: Kaleidoskop F1 2022, Inilah Tiga Crash Parah yang Bikin Mick Schumacher Ditendang dari Tim Haas
Williams memilih mempromosikan Logan Sargeant yang akan menjadi rookie di F1 2023.
Terakhir, tim Haas tidak memperpanjang kontrak Mick Schumacher setelah dua tahun balapan bersama.
Haas memilih menggantinya dengan Nico Hulkenberg, sementara Schumacher menjadi pembalap cadangan tim Mercedes.