GridOto.com - Gejala aquaplaning bisa terjadi ketika kondisi cuaca hujan deras dan ban mobil sudah tidak layak pakai.
Aquaplaning merupakan gejala ketika ban mobil kehilangan traksi ke jalan akibat mengambang saat melibas genangan air.
Indikatornya, setir tiba-tiba terasa enteng dan mobil tidak bisa kita kendalikan.
Ada berbagai faktor penyebab aquaplaning, baik dari kondisi ban maupun perilaku berkendara.
Menilik faktor teknis ban, ada beberapa kondisi ban yang rawan mengalami gejala aquaplaning.
1. Ban botak
Baca Juga: Kolong Mobil Ada Bunyi Dengung, 3 Komponen Ini Kerap Jadi Penyebab
"Ban botak bahaya sekali digunakan saat musim hujan," ujar Yopie Karuci dari gerai ban dan pelek SM Motorsport, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Alur ban yang sudah tipis atau hilang membuat ban tidak bisa memecah genangan air.
Akibatnya ketika melintas genangan air, ban kehilangan traksi dengan permukaan jalan.
2. Ban Makan Dalam
Kondisi ban yang sudah termakan bagian dalamnya juga tidak layak dipakai saat musim hujan.
"Karena alur tapak dalamnya sudah termakan, jalur airnya jadi tidak bekerja maksimal," ujar Bowie dari bengkel spooring BNT Pro Ban, Bintaro, Tangerang Selatan.
Salah satu solusi mudahnya adalah melakukan rotasi ban apabila jenis tapak bannya Uni Directional atau Directional.
Untuk ban tipe asimetris tidak bisa dirotasi, "Karena ada tulisan Inside dan Outside-nya, tidak boleh terbalik pasangnya," jelas Bowie.
3. Ban Beda Tapak
Baca Juga: Perjalanan Libur Nataru Bisa Batal Kalau Kondisi Ban Mobil Begini
Ban berbeda tapak membuat cengkeraman karet ban ke permukaan jalan jadi berbeda.
"Apalagi kalau beda tapaknya dipasang kiri kanan, pasti mobil terasa buang kiri atau kanan," jelas Mamat dari gerai pelek Riverside Wheels, Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Apabila sudah terlanjur menggunakan ban beda tapak, "Pasangnya untuk roda depan atau belakang saja, yang jelas tapak ban kiri kanan harus sama," pungkas Mamat.