GridOto.com - Jajal langsung performa dan rasa berkendara motor listrik Alva One, terasa halus tapi tetap lincah dikendalikan!
Alva One mengusung dinamo tipe BLDC 4 kW yang diletakkan di hub, sementara torsi maksimumnya ada di angka 46,5 Nm.
Pakai baterai lithium 60V 45Ah, bisa dilepas tapi bukan model swap, sehingga tidak bisa ditukar di stasiun penukaran baterai. Bobot baterai cukup berat, 18 kg!
Respons tenaga smooth seiring bukaan gas. Tidak mengagetkan atau endut-endutan. Pada motor listrik, hal ini biasanya berkaitan dengan setingan controller.
Menandakan controller yang digunakan Alva One cukup bagus. Tenaga yang dikeluarkan linear terus sampai kecepatan tinggi.
Enaknya lagi setiap mengerem tak ada cut off tenaga, jadi terasa lebih natural seperti naik motor bermesin bakar.
Namun, kapasitas baterai mempengaruhi performa. Di bawah 20% keluaran tenaga dibatasi.
Sehingga jika menemui jalan menanjak agak kesulitan. Bahkan bisa berhenti di tengah tanjakan. Kecepatan puncak pun dibatasi sekitar 30-40 km/jam.
Performa optimal ada di range baterai 100 sampai 20%. Di bawah itu lebih baik langsung dicharge saja.
Baca Juga: Komparasi Tenaga Alva One VS NMAX 155 dan PCX 160, Beneran Setara?
Sampai nol persen masih bisa jalan sekitar 8 km, hingga benar-benar mati. Namun, dengan kecepatan pelan.
Bicara riding mode, kecepatan masimal masing-masing mode ternyata sedikit berbeda dibanding klaimnya.
Kenyataannya pada mode D1 bisa 47 km/jam, kemudian D2 71 km/jam dan yang terakhir D3 99 km/jam.
Kecepatan tersebut ditampilkan di spidometer. Sedangkan top speed yang ditampilkan di Racebox yang berbasis satelit di angka 91,9 km/jam.
Bagaimana akselerasinya? Ternyata cukup pelan, misal 0-60 km/jam butuh waktu 8,47 detik.
Jika dibandingkan dengan skutik konvensional 150 cc seperti NMAX, angka tersebut cukup jauh, karena New NMAX 155 hanya butuh waktu 5,5 detik.
Oiya Alva One juga memiliki fitur reverse atau mundur. Pengoperasiannya tekan tombol ‘R’ di sakelar kanan dan buka grip gas secara perlahan.
Punya jok dengan dimensi lebar dengan busa empuk, tester dengan postur 170 cm/63 kg dapat menapakkan kedua kaki dengan baik saat kondisi berhenti.
Posisi setang pipa yang lebar dan tinggi serta condong ke pengendara dipadukan dengan jok lebar membuat riding position terbilang nyaman.
Baca Juga: Murah! Segini Biaya Charge Motor Listrik Alva One Sampai Penuh
Karena dek panjang dan melandai di depan, posisi kaki pun bisa berselonjor. Mengingatkan kami dengan Honda PCX.
Saat dipakai berkendara di jalan raya, Alva One handlingnya terasa lincah dan mudah dikendalikan.
Posisi baterai lithium yang terletak di dasar bagasi agaknya juga menyumbang center of gravity yang rendah, menambah kestabilan motor.
Namun peredaman suspensi rasanya perlu diperbaiki, yang depan gampang bottoming sedang belakang terasa ajrut-ajrutan bikin kurang nyaman.
Apalagi kalau kena jalan jelek dan speedtrap, untungnya suspensi belakang masih bisa disiasati karena sudah dilengkapi setelan preload.