Crash Test Zaman Dulu Bikin Ngeri! Bukan Pakai Manekin, Tapi Orang Betulan Lo

Ruditya Yogi Wardana - Jumat, 23 Desember 2022 | 08:57 WIB

Cuplikan proses crash test atau uji tabrak pada era 1930-an. (Ruditya Yogi Wardana - )

GridOto.com - Sobat GridOto mungkin pernah lihat video crash test yang dilakukan sejumlah lembaga, misal NCAP atau Asean NCAP.

Dalam prosesnya, para penguji pasti akan memasang manekin dengan sensor khusus di dalam mobil untuk mengetahui tingkat keamanannya.

Itu sih zaman sekarang, beda ceritanya dengan crash test yang dilakukan pada zaman dulu ketika teknologi masih serba minim.

Bukan manekin bersensor yang dipakai, melainkan orang betulan yang ditempatkan di balik kemudi mobil saat pengetesan dilakukan.

Dari postingan akun TikTok @the_crash_test_account, terlihat beberapa crash test yang dilakukan pada beberapa mobil dengan orang betulan di balik kemudinya, pada 1930 silam.

Seperti pengetesan mobil klasik bikinan Dodge, yang ditabrakkan sebanyak dua kali.

Pada pengujian pertama, mobil klasik Dodge itu ditabrakkan ke mobil lain yang sudah disiagakan di ujung jalur.

Lalu pengetesan kedua jauh lebih ekstrem lagi, yakni ditabrakkan langsung ke dinding.

@the_crash_test_account #old #history #foryou #car #fyp #viral #foryoupage ♬ sonido original - The Crash Dude

Baca Juga: Parah Banget! Meski Punya Airbag tapi Mobil Ini Fail Banget saat Crash Test, Dapat Nilai 1 Bintang Aja Enggak

Untungnya sih dari kedua crash test ini, orang di balik kemudinya tetap selamat dan tidak menderita luka serius.

Setelah era 1930-an, crash test yang dilakukan memang jadi bervariasi meski di balik kemudinya tetap menggunakan orang betulan.

Mulai dari mobil dipaksa lewat jalan tidak rata, jumping untuk mengetes suspensinya dan pengetesan lainnya.

Lebih gilanya lagi, mobil-mobil zaman dulu belum dilengkapi sama airbag lo.

TikTok @the_crash_test_account
Salah satu pengujian yang dilakukan saat crash test pada zaman dulu.

Jadi orang di balik kemudinya saat crash test, jelas bisa dibilang orang yang super pemberani.

Mengingat kalau ada hal yang tak diinginkan terjadi, bisa-bisa nyawa yang jadi taruhannya.