GridOto.com - Kerusakan pada pelek beragam, tapi yang paling umum adalah peang dan retak.
Pelek yang mengalami peang lebih mudah diperbaiki daripada pelek yang retak.
Karena pelek peang konstruksinya masih utuh, berbeda dengan pelek retak yang sudah terdapat gap antara kerapatan molekulnya.
"Tapi kalau retaknya kecil, masih bisa diperbaiki dan bisa banget kembali normal," ujar Herdiwan Fajar dari gerai servis pelek Eurovolution, Condet, Jakarta Timur.
Baca Juga: Pelek Mobil Listrik Bisa Jadi Bocor Halus Kalau Diperlakukan Begini
Menurut Diwan, sapaannya, pelek dengan retak sepanjang 1 cm masih kuat konstruksinya, sehingga bisa diperbaiki.
"Yang sulit kalau pelek retaknya di bagian palang, wah itu hampir enggak mungkin dibenerin," wantinya.
Menurut Diwan, palang pelek retak akan membutuhkan biaya yang relatif mahal dan sulit untuk kembali normal.
"Pasti akan retak lagi suatu hari nanti, apalagi kalau bahannya enggak sama atau daging lasnya tidak tebal," ujar Diwan.
Ia menuturkan, pelek dengan palang yang retak biasanya luka retaknya berkisar 10 cm sehingga sulit untuk diperbaiki.
Baca Juga: Waspada Bestie, Pelek Mobil Berbahan Ini Tidak Bisa Diperbaiki
"Biayanya besar, bisa lebih dari Rp 1 juta, dan hasil reparasinya akan kelihatan banget," tambahnya.
Karena luka ini diperbaiki dengan cara ditambah 'daging' pada bagian yang retak, sehingga tekstur pelek akan sedikit banyak berubah.
"Buat jaga kekuatannya, sebaiknya 'daging' tambahannya dibiarkan saja, jangan ditipisin atau dihilangkan demi kerapihan pelek," wanti Diwan.
Untuk biaya servis pelek retak, Diwan memasang tarif mulai dari Rp 150 ribu per titik.
"Tapi kalau retaknya sudah parah atau tidak bisa diperbaiki, kita pasti kasih tahu ke customer dulu," pungkasnya.