GridOto.com- Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menyebutkan subsidi mobil dan motor listrik merupakan kebijakan salah sasaran.
"Mobil listrik mau disubsidi Rp 80 juta. Dan sepeda motor listrik Rp 8 juta," tanya pria lulusan Fakultas Hukum Unsoed, Purwokerto, Jawa Tengah ini.
Menurutnya kebijakan yang diambil pemerintah itu kebijakan anomali yang tidak etis untuk dieksekusi.
"Alamaaak, ngga salah kaprah tuh?," ungkapnya.
Pertama, menurutnya pembeli mobil adalah orang kaya.
Sementara istilah subsidi diperuntukan bagi orang yang tidak mampu.
"Kedua, katanya pemerintah berupaya untuk mengatasi kemacetan, namun kenapa yang disubsidi malah kendaraan pribadi," ungkap pria berusia 52 tahun ini.
Ia mengatakan akan lebih elok apabila anggaran untuk subsidi dialihkan untuk angkutan umum.
Menurutnya , mmberikan insentif tidak harus berupa fiskal atau subsidi.
Baca Juga: Separator di Dalam Sel Baterai Mobil Listrik, Punya Fungsi Vital
"Berilah insentif non fiskal," katanya.