Coba-coba Gembosin Ban, Lap Pembalap Langsung Dianulir Hingga Diskualifikasi di MotoGP 2023

Rezki Alif Pambudi - Rabu, 21 Desember 2022 | 08:00 WIB

Ada aturan baru soal tekanan ban di MotoGP 2023 (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Pada musim 2023 mendatang akan ada penerapan aturan baru yang jauh lebih ketat soal tekanan ban motor MotoGP.

MotoGP akan menerapkan sistem pemantauan tekanan ban secara real time untuk memantau potensi kecurangan tim balap.

Sebagaimana diketahui, sejumlah tim bahkan mungkin saja semuanya sering main-main dengan besarnya tekanan ban motor MotoGP dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam aturan, MotoGP sudah menerapkan angka minimal 1,9 bar untuk ban depan dan 1,7 bar untuk ban belakang.

Angka tersebut sengaja dikurangi dengan jumlah tertentu oleh para mekanik, dengan tujuan memperbesar traksi di atas aspal.

Hal ini akan bermanfaat dalam time attack saat sesi latihan dan kualifikasi.

Sedangkan pada saat balapan, cara menurunkan tekanan ban digunakan agar ban mencapai tekanan optimal setelah udara memuai dalam beberapa lap.

Di sisi lain, ada risiko besar yang bisa didapatkan pembalap saat menurunkan tekanan karena potensi ban pecah saat dipakai ngebut.

Sebenarnya seperti klaim Michelin, tidak ada jaminan penurunan tekanan ban ini akan berdampak besar terhadap performa.

Baca Juga: Miring Dikit Hingga Shoulder Down, Begini Evolusi Gaya Nikung Pembalap MotoGP Masa ke Masa

Malahan, beberapa masalah timbul di mana pembalap sering mengeluhkan performa ban yang tidak bagus saat balapan karena tekanan terlalu rendah ataupun terlalu tinggi.

Soal ini, Michelin balik menyalahkan para mekanik karena mencoba main-main dengan tekanan ban, padahal jika tidak main-main bisa saja tidak ada masalah seperti yang dikeluhkan.

Untuk itulah sistem pemantauan tekanan ban secara real time ini diterapkan di MotoGP 2023.

"Ada angka rekomendasi soal tekanan ban dan temperaturnya, dan itu tak berubah. Tapi tahun depan kami punya sistem yang bisa mengukur tekanan ban secara real time dengan angka absolut," kata Stefano Cechinnelli, Manajer Teknologi MotoGP, dilansir GridOto.com dari Mowmag.

"Akan ada angka tekanan ban yang menentukan diterima atau tidaknya sebuah lap, ataukah untuk mempertimbangkan sebuah balapan menaati regulasi," jelasnya.

MotoGP menyiapkan sanksi berat agar para kru tidak sembarangan main-main gembosin ban motor MotoGP-nya.

Lap pada sesi time attack bisa saja dibatalkan dengan tegas, dan bisa saja didiskualifikasi dari balapan.

"Detalinya masih didiskusikan, tapi konsepnya lap sah apabila tekanan bannya lebih dari batas minimal dalam rentang waktu tertentu dalam lap tersebut," sambungnya.

"Sedangkan saat balapan, konsepnya menghitung rata-rata tekanan tiap lap dan jumlah lap di mana rata-ratanya di bawah minimum," jelas Cechinnelli.

Cechinnelli akan memastikkan semuanya siap sejak awal musim 2023 mendatang.

Hanya saja soal penalti, MotoGP akan bereksperimen sejak tes pramusim dan beberapa balapan awal musim 2023 sebelum serius menghukum tim dan pembalapnya.