GridOto.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus memastikan kesiapan jalan tol dan jalan nasional untuk mendukung arus lalu lintas jelang libur Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
Adapun saat ini tercatat panjang jalan tol yang sudah operasional di Indonesia mencapai 2.578 km dan jalan nasional mencapai 46.690 km dengan kondisi kemantapan 91,8 persen.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, mengatakan secara umum kesiapan infrastruktur jalan dalam mendukung Nataru 2023 sudah lebih baik dari tahun sebelumnya.
Hal ini juga didukung penambahan ruas tol beroperasi pada 2022 dan jalan tol yang dioperasionalkan secara fungsional untuk mendukung kelancaran libur Nataru.
"Insya Allah jalan sudah lebih bersih dari sebelumnya dengan dilakukan peningkatan kualitas dan estetika, khususnya di jalan tol melalui beautifikasi di 66 ruas tol dengan total panjang 1.405 km," ujar Basuki dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/12/2022).
Adapun penambahan ruas tol operasi di Pulau Jawa hingga November 2022 adalah Jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan, 11,4 km), Tol Cibitung–Cilincing (Seksi 2 dan 3 Telaga Asih–Gabus Indah-Taruma Jaya, 24,4 km).
Kemudian Tol Serpong–Balaraja (Seksi 1 Serpong–CBD, 3,9 km) sudah operasi, Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Seksi 1 A dan Koneksi Jalan Tol Wiyoto Wiyono Sisi Timur, dan Off Ramp Jatiwaringin 2 km).
"Secara keseluruhan jalan tol di Pulau Jawa yang operasional sepanjang 1.670 km dengan di lengkapi Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) sebanyak 88 TIP terdiri dari 53 TIP tipe A, 29 TIP tipe B, dan 6 TIP tipe C," kata Basuki.
Baca Juga: Astra Infra Prediksi Trafik Lalu Lintas Jalan Tol Naik 29 Persen Sepanjang 2022
Selanjutnya untuk mendukung kelancaran lalu lintas Nataru di Pulau Jawa juga dioperasikan secara fungsional jalan tol yang telah selesai kontruksi.
Antara lain Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Seksi 2 dan 3 Ranca Kalong-Sumedang, Sumedang–Cimalaka, 21 km), Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Seksi 2A Jaka Sampurna–Kayuringin–Ujung, 4,8 km), Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (Tahap 1 Junction Wringanom, 7,4 km), dan Tol Semarang Demak (Seksi 2 Sayung–Demak, 16,31 km).
"Ini sangat membantu untuk mengatasi kemacetan antara Semarang-Demak, termasuk selesainya penggantian jembatan Callender Hamilton di antara Semarang-Demak yang sudah kita operasikan secara fungsional sejak 18 November yang lalu," jelasnya.
Selanjutnya untuk mendukung Nataru di Pulau Sumatera jalan tol yang beroperasi sepanjang 738 km dengan TIP sebanyak 27 titik terdiri dari 20 TIP tipe A dan 7 TIP tipe B.
Di Pulau Sumatera juga dilakukan penambahan ruas tol operasi yakni Jalan Tol Sigli-Banda Aceh (Seksi 2 Selimeum-Jantho, 6,3 km), Tol Binjai Langsa (Seksi Binjai–Stabat, 11,8 km), Tol Lubuklinggau-Curup-Bengkulu (Seksi Bengkulu-Taba Penanjung, 16,7 km), dan Tol Pekanbaru-Padang (Seksi Pekanbaru–Bangkinang, 30,9 km).
"Untuk jalan tol di Sumatera ada dua yang di fungsionalkan yakni Tol Sigli-Banda Aceh (Seksi 5 dan 6 Blang Bintang–Kutobaro–SS Baitussalam, 12,3 km) dan Tol Kuala Tanjung–Tebing Tinggi–Parapat (Seksi 1 Tebing Tinggi–Indrapura, 20,4 km). Dua ruas tol ini akan kita operasionalkan secara fungsional jadi belum bertarif," ungkap Basuki.
Sementara persiapan Nataru di Pulau Kalimantan, jalan tol operasional yakni Tol Balikpapan–Samarinda sepanjang 99 km.
Di Pulau Sulawesi, jalan tol operasional sepanjang 61,5 km, terdiri dari Tol Ujung Pandang/Makassar Seksi 1–3 sepanjang 10,1 km, Tol Makassar Seksi 4 sepanjang 11,6 km, dan Tol Manado–Bitung sepanjang 39,8 km.