Banyak yang Gagal, KTM Ngakui Kesalahan Bawa Pembalap ke MotoGP Terlalu Dini

Rezki Alif Pambudi - Kamis, 8 Desember 2022 | 08:00 WIB

Banyak pembalap KTM gagal ketika balapan di MotoGP (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - KTM bisa dikatakan menjadi pabrikan yang paling memperhatikan bakat muda di dunia balap motor untuk menuju ke MotoGP.

Pabrikan KTM punya program pembalap muda yang sejauh ini sukses mengorbitkan banyak nama yang berhasil sukses di Moto3 ataupun Moto2.

Sayang sekali, banyak pembalap binaan mereka yang ternyata menuai kegagalan begitu menjajaki kelas premier MotoGP.

Misalnya saja Iker Lecuona, yang promosinya ke MotoGP sangat dipaksakan padahal di Moto2 saja dia belum cukup kompetitif.

Lecuona yang seharusnya dimatangkan di Moto2 dulu, akhirnya hanya menjadi pembalap ala kadarnya di MotoGP sebelum akhirnya kehilangan tempat dan harus hijrah ke WorldSBK.

Kemudian terakhir ada Raul Fernandez dan Remy Gardner, dua bakat terbaik Moto2 2021 yang menjadi duet pembalap Tech3 KTM di MotoGP 2022.

Meski berstatus juara dan runner up Moto2, keduanya malah gagal total dan hanya mendapatkan kesempatan setahun saja dari KTM yang mana ini terkesan kejam bagi kedua pembalap.

Untung bagi Fernandez karena masih bisa mendapat tim lain di MotoGP, kalau Gardner harus angkat kaki dan mengubur impiannya dalam-dalam balapan lebih lama di Grand Prix.

KTM pun mendapat kritikan, di satu sisi menjadi pengorbit pembalap muda namun di sisi lainnya terkesan malah menghancurkan karier pembalapnya sendiri.

Baca Juga: Waduh! Tampil Buruk Bersama Repsol Honda Ternyata Mempengaruhi Kehidupan Rumah Tangga Pol Espargaro

Sejauh ini hanya dua pembalap yang bisa dikatakan bukan produk gagal KTM, yakni Brad Binder yang membela tim pabrikan dan Miguel Oliveira yang pindah ke Aprilia musim depan.

Sedangkan sebagian lainnya ada yang membelot ke pabrikan lain, seperti Jorge Martin yang merapat ke Ducati.

Musim 2023 mendatang, KTM lagi-lagi menaikkan sebuah nama yakni Augusto Fernandez yang membawa titel juara Moto2 2022.

Karier Augusto Fernandez pun juga diragukan bisa lama, karena di bawahnya sudah ada nama Pedro Acosta yang menjadi primadona tiap pabrikan saat ini.

Namun KTM ingin lebih hati-hati dengan Acosta, dan mengakui bahwa langkah-langkah KTM di masa lalu salah.

"Ketika kau ke MotoGP, kau akan mendapat tekanan. Tapi kami tak mau membicarakan apa yang dilakukan Pedro tahun depan dan apakah dia akan siap ke MotoGP," kata Pit Beirer, bos KTM Motorsport, dilansir GridOto.com dari Motorsport-Total.

"Secara personal kupikir kami membawa terlalu banyak pembalap top Moto2 ke MotoGP terlalu cepat. Musim kedua di Moto2 yang bagus tidak akan menyakiti pembalap. Bahkan Marc Marquez saja butuh musim kedua di Moto2," jelasnya.

Menurut Beirer, banyak pembalap bisa mengatasi masalah di kelas lain tapi tidak dengan di MotoGP.

"Rasanya terlalu cepat. Rookies Cup, Moto3, Moto2, para pembalap muda ini naik seperti roket, tapi MotoGP itu beda. Jadi kami tak menargetkan mengganti Augusto setelah semusim saja," tegasnya.

"Pedro adalah permata di paddock. Tapi kupikir kami tak perlu terburu-buru membawanya ke MotoGP," jelasnya.