Ferrari 15 Tahun Belum Juara Dunia Sudah Ganti 5 Team Principal, Selain Mattia Binotto Siapa Sebelumnya?

Fendi - Rabu, 30 November 2022 | 23:45 WIB

Mattia Binotto meninggalkan jabatan sebagai bos tim Ferrari di akhir tahun 2022 (Fendi - )


GridOto.com – Mattia Bintto dan tim Ferrari secara resmi akan berpisah pada 31 Desember 2022, setelah Ferrari mengumumkan melalui websitenya pada hari Selasa (29/11/2022).

Mattia Binotto akan meletakkan jabatan sebagai team principal Ferrari dan rumor yang berkembang Frederic Vassuer yang kini memimpin tim Alfa Romeo, sebagai penggantinya.

Tim Ferrari telah aktif di F1 sejak balapan ini pertama dimulai pada tahun 1950.

Ferrari adalah brand ikonik di Formula 1 dengan 16 gelar juara dunia konstruktor yang paling sukses dalam sejarah balap F1, serta 15 gelar juara dunia pembalap.

Dari ke-16 gelar itu, kebanyakan diraih antara tahun 1999 dan 2008 (delapan gelar konstruktor) saat dipimpin oleh Jean Todt.

Pembalap Ferrari terakhir kali juara dunia pada 2007 atau 15 tahun lalu lewat Kimi Raikkonen, sedangkan tim terkahir juara dunia konstruktor tahun 2008.

Ferrari
Tim Ferrari mengalami era keemasan saat dipimpin oleh Jean Todt

Setelah Jean Todt pergi, selain McLaren dan BrawnGP, balap F1 dikuasai tim Red Bull yang memiliki Christian Horner sebagai bos tim sejak 2005 dan tim Mercedes yang dipimpin Toto Wolff mulai 2013.

Kedua tim itu membagi gelar dengan 14 juara dunia pembalap sampai berakhirnya musim F1 2022.

Baca Juga: Didepak dari Jabatan Bos Tim Ferrari, Ini Dia Kesalahan Mattia Binotto

Tim Ferrari benar-benar kehilangan jejak sejak saat itu.

Pada saat yang sama Red Bull hanya memiliki satu bos tim (Christian Horner) dan Mercedes memiliki satu bos tim (Toto Wolff), sementara Ferrari memiliki lima bos tim.

Jean Todt mengundurkan diri pada akhir 2007 dan Stefano Domenicali mengambil alih dari 2008-2014.

Kemudian Marco Mattiacci selama satu musim, Maurizio Arrivabene bertugas antara 2015 dan 2018.

Mattia Binotto yang mengambil alih komando tim dari Mauruizio Arrivabene pada 2019, akhirnya juga meninggalkan tim Ferrari.

Setiap bos tim memiliki idenya sendiri dan mendesain seluruh tim sesuai dengan keinginannya, sementara itu ekspektasi di dalam Ferrari juga terlalu tinggi.

Baca Juga: Keluar dari Ferrari, Mattia Binotto Bisa Jadi Incaran Emas Buat Pabrikan Lain di F1

Fakta bahwa Binotto telah membawa tim kembali ke posisi kedua dalam kejuaraan konstruktor dan cukup sering memiliki mobil tercepat pada hari Sabtu, tidak mendapatkan kepercayaan dari jajaran teratas Ferrari.

Tentu banyak yang salah secara strategis di Ferrari pada tahun 2022.

Tetapi tim harus bisa belajar dari itu untuk menjadi lebih baik.

Selama Ferrari tidak menunjukkan kepercayaan (jangka panjang) dan kesabaran dengan bos tim baru mereka, mereka tidak akan membuat kemajuan sama sekali.