GridOto.com - Sistem hybrid memberi efek besar pada rasa berkendara Wuling Almaz Hybrid.
Motor listriknya yang berlimpah torsi, memberi perbedaan signifikan terutama kecekatan di kecepatan rendah.
Jika Almaz RS yang hanya bermesin turbo ada gejala turbo lag di putaran rendah, maka di Almaz Hybrid, laju mobil terasa lebih sigap sejak start.
Jika butuh akselerasi lebih cepat yang ditandai dengan injakan pedal gas lebih dalam, komputer mobil akan mengerahkan motor listrik dan mesin bakar untuk bekerja simultan mempercepat laju mobil.
Kondisi ini berlanjut hingga kecepatan tinggi, baik melaju kencang secara konstan atau menyalip kendaraan di kecepatan jelajah, ICE dan motor listrik bisa bekerja secara parsial maupun simultan.
Baca Juga: Jangan Remehkan Akselerasi Wuling Almaz Hybrid, Terbukti Kencang!
Mesin bakar yang dipilih Wuling adalah unit 1.999 cc 4 silinder aspirasi normal bertenaga 123 dk dan torsi 168 Nm.
Pemilihan mesin bakar itu pun pas dengan sistem hybrid Almaz Hybrid.
Karena aspirasi normal, maka mesin punya grafik tenaga yang landai dan lebih halus untuk melajukan mobil atau sekadar mengisi baterai.
Lalu motor listrik yang menghasilkan 174 dk dan torsi masif 320 Nm memberi kelincahan dan juga kehalusan saat Almaz Hybrid berakselerasi.
Baca Juga: Terbukti Irit, Memang Seberapa Hemat Konsumsi BBM Wuling Almaz Hybrid?
Saat mode EV yang artinya mobil melaju hanya dengan motor listrik, rasa berkendara Almaz Hybrid jadi seperti mobil listrik murni yang hening dan tanpa suara.
Demi memberi ruang bagi baterai hybridnya yang berkapasitas 1,8 kWh, sistem suspensi belakang diubah dari independen menjadi torsion beam.
Format ini berkonsekuensi pada bantingan suspensi Almaz Hybrid yang jadi sedikit lebih keras dari Wuling Almaz RS yang masih independen.
Tapi soal traksi, rasanya masih sama baiknya karena toh habitat utama Wuling Almaz adalah SUV urban dengan medan yang lebih terprediksi.