GridOto.com - Mattia Binotto resmi menanggalkan jabatannya sebagai Tim Prinsipal Scuderia Ferrari pada 31 Desember 2022 mendatang.
Namun bukan jabatan sebagai Tim Prinsipal saja yang ditinggalkan, Mattia Binotto benar-benar keluar dari pabrikan Ferrari.
Harus diakui kejuaraan F1 2022 sebenarnya bisa menjadi musim yang bagus buat Ferrari dan Binotto, khususnya setelah musim-musim kurang baik sebelumnya.
Sayangnya banyak blunder yang dilakukan tim kuda jingkrak khususnya soal strategi dalam balapan, dan sudah menjadi tanggung jawab Mattia Binotto sebagai Tim Prinsipal.
Salah besar jika banyak fans yang mengira Binotto adalah orang yang tak bisa apa-apa sehingga pantas ditendang.
Dia menjadi Tim Prinsipal Ferrari karena memang kemampuannya diakui, khususnya dalam urusan teknis pengembangan mobil.
Binotto muda menjadi salah satu figur penting saat Ferrari meraih kesuksesan sejak akhir 1990-an bersama Michael Schumacher hingga gelar juara terakhir yang diraih Kimi Raikkonen.
Mobil Ferrari F1-75 juga bukti lainnya, di mana performanya sangat kencang meskipun masih ada beberapa kekurangan yang perlu dibenahi.
Dengan mobil ini, Ferrari kembali ke papan atas dan bertarung dengan Red Bull dan Mercedes.
Baca Juga: Mattia Binotto Resmi Mundur dari Jabatan Bos Tim Ferrari F1, Penggantinya Diumumkan Tahun Baru Nanti
Kini, Binotto menjadi incaran emas untuk pabrikan lain yang membutuhkan kemampuan spesialnya di Formula 1.
Binotto juga belum berniat keluar dari F1 dan mengharapkan punya peluang lain untuk bisa memperlebar sepak terjangnya di ajang balap jet darat ini.
Ada beberapa rumor nih yang masuk akal sebagai tempat pemberhentian baru Binotto.
Pabrikan Jerman, Audi, yang masuk sebagai pemasok mesin di F1 pada 2026 dikabarkan cukup melirik nama Binotto untuk memimpin proyek besarnya.
Dari seluruh orang yang ada di Audi saat ini, tambahan kekuatan dari Binotto akan jadi pembeda besar untuk persiapan debut di F1 2026 mendatang.
Selain itu Red Bull juga disebut-sebut bisa saja merekrut Binotto.
Binotto tidak akan ikut meramaikan masalah manajerial yang sudah ditangani dengan bagus oleh Christian Horner dan Helmut Marko.
Namun, ada Red Bull Powertrains yang dibuat Red Bull untuk memproduksi mesin F1-nya sendiri.
Binotto punya peluang bersinar jika bergabung memimpin proyek mesin Red Bull di Red Bull Powertrains.
Baca Juga: Boro-boro Balik Ferrari Gantikan Mattia Binotto, Ross Brawn Resmi Umumkan Pensiun dari Formula 1
Mercedes pun juga tak ketinggalan dirumorkan untuk menampung Binotto.
Binotto bisa jadi tambahan kekuatan besar untuk divisi powertrains-nya karena banyak insinyur berbakat Mercedes yang pergi karena dibajak Red Bull.
Yang jelas Binotto ini salah satu insinyur paling berbakat di F1, sayang untuk pabrikan besar melewatkan kesempatan merekrutnya.