GridOto.com - Mobil listrik umumnya dibekali dua jenis charger yaitu portable charger dan wall charger.
Perangkat portable charger, sesuai namanya, digunakan agar mobil listrik bisa mengisi daya baterai dimanapun dan kapanpun.
Sedangkan wall charger atau wall charging, sifatnya statis dan biasanya terletak di dalam garasi agar mudah mengisi daya baterai mobil listrik.
Namun untuk wall charging, "Sebaiknya pakai MCB terpisah, jangan disatukan dengan MCB yang dipakai kebutuhan rumah," ujar Shelvia Safitri, Technical Product Knowledge dari Hyundai Training Academy, Cikarang, Jawa Barat.
Baca Juga: Ini Fitur Keamanan Penting di Wall Charging Buat Ngecas Mobil Listrik
Tujuan dari MCB terpisah untuk wall charging, "Biar listrik yang disalurkan ke baterai mobil listrik lebih stabil," timpal Anindyanto Dwikumoro, Product Planning Manager BMW Indonesia.
Hal ini juga dikarenakan wall charging untuk mobil listrik membutuhkan daya yang cukup besar.
"Untuk wall charging, disarankan pakai daya 7.700 watt, sedangkan untuk portable charger, bisa pakai daya 3.500 watt," ujar Henry Tanoto, Vice President PT Toyota Astra Motor.
Dengan pemakaian MCB terpisah, juga membuat faktor keamanan lebih meningkat.
"Kalau terjadi kondisi emergency, lebih gampang putusin arus listriknya," timpal Anind, sapaan Anindyanto.
Baca Juga: Pasang Wall Charging Buat Ngecas Mobil Listrik di Rumah, Ini Harganya
Dengan wall charging, maka pengisian daya baterai mobil listrik bisa jauh lebih cepat dibandingkan portable charging.
Sebagai contoh, baterai utama Hyundai Ioniq 5 butuh waktu 19 jam untuk pengisian hingga 100% menggunakan portable charger untuk varian Standar.
Untuk varian Long Range, membutuhkan waktu lebih lama lagi yaitu 31 jam.
Sedangkan ketika menggunakan Wall Charger, hingga baterai terisi penuh cukup butuh waktu 4 jam 59 menit untuk varian Standar dan 6 jam 6 menit untuk varian Long Range.