Mobil Listrik Sebaiknya Tidak Recharge dari Posisi Low Batt, Kenapa?

Angga Raditya - Senin, 28 November 2022 | 18:00 WIB

Port Charger Mobil Listrik Toyota bZ4X (Angga Raditya - )

GridOto.com - Mobil listrik semakin banyak populasinya di Indonesia dan otomatis membuat kita harus mengenal cara perawatannya.

Terutama soal performa baterai, karena tidak dipungkiri baterai mobil listrik akan mengalami degradasi seiring umur pemakaian.

Namun ada beberapa cara mudah agar baterai mobil listrik bisa menjadi lebih awet dipakainya.

Menurut Shelvia Safitri, Technical Product Knowledge dari Hyundai Training Academy, ada kebiasaan yang harus dihindari.

Sebaiknya usai digunakan, mobil listrik langsung diisi ulang agar baterainya selalu awet.

Baca Juga: Begini Tahapan Produksi Baterai yang Digunakan Mobil Listrik

"Jangan biasakan baru charge baterai saat kondisinya sudah low batt," ujar Uri, sapaan akrabnya.

Menurutnya kebiasaan seperti ini justru akan berdampak kurang baik bagi baterai.

"Ibaratnya tubuh manusia, dibiarkan haus dulu baru minum banyak, tentu tidak baik dalam jangka waktu lama," sambung Uri.

Dampak paling serius dari kebiasaan ini adalah merusak sel-sel baterai sehingga mengurangi performanya.

Uri menyarankan agar mobil selalu di-charge begitu selesai digunakan, meskipun kondisi baterai belum low batt.

Meskipun baru 64%, baterai sebaiknya langsung diisi ulang

Baca Juga: Jamin Awet, Baterai Toyota Kijang Innova Zenix Punya Keamanan Mumpuni

"Dengan melakukan charge saat baterai belum low batt, tentu saja akan mempersingkat waktu pengisian ulang," sambung wanita ramah ini.

Selain itu apabila sering mengisi daya saat low batt, maka baterai dan alat charge akan cepat panas.

"Panas merupakan musuh dari baterai Lithium Ion, karena banyak dampaknya," wanti wanita berambut panjang ini.

Salah satu dampak dari panas ini adalah terjadi reaksi kimia di dalam baterai yang menghasilkan gas.

Gas inilah yang kerap membuat baterai Lithium Ion jadi menggembung.