Jangan Kaget, Ternyata Segini Biaya Jadi Murid Valentino Rossi di VR46 Riders Academy

Rezki Alif Pambudi - Rabu, 23 November 2022 | 13:45 WIB

Berapa biaya menjadi murid Valentino Rossi di VR46 Riders Academy? (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Selain Ducati, Valentino Rossi dan VR46 Riders Academy juga menjadi sorotan saat Pecco Bagnaia memenangkan titel juara dunia MotoGP 2022.

Kesuksesan Pecco Bagnaia juga menjadi kesuksesan besar buat Valentino Rossi sebagai sang mentor, begitu juga VR46 Riders Academy sebagai akademi yang terbukti berhasil membina pembalap top MotoGP.

Di Italia semakin banyak saja orang tua yang ingin anaknya menjadi pembalap agar bisa sukses seperti Pecco Bagnaia ataupun Valentino Rossi dan rider-rider lainnya.

Bahkan kabarnya juga semakin banyak pembalap muda yang memimpikan untuk bergabung di VR46 Riders Academy dan mendapat bimbingan langsung dari sang legenda.

Sayangnya untuk tahun 2022 dan 2023 ini, VR46 Riders Academy menutup perekrutan pembalap muda karena ingin lebih fokus ke pembalapnya yang sekarang.

Tapi penasaran enggak sih, sebenarnya berapa uang yang harus digelontorkan untuk bisa masuk menjadi member akademi VR46?

Jawabannya cukup mengejutkan.

"Satu hal yang tidak banyak orang tahu bahwa pembalap yang masuk akademi tidak membayar apapun," kata Carlo Casabianca, salah satu tangan kanan Rossi sekaligus pelatih dan motivator di VR46 Riders Academy, dilansir GridOto.com dari Motosan.es.

"Mereka tidak membayar untuk nge-gym, untuk latihan di Misano, dan motor yang mereka pakai, tidak ada," jelasnya.

Baca Juga: Setelah Kompetisi Musim 2022 Berakhir, Motor Balap MotoGP Akan Diapakan?

Meski gratis, memang tidak sembarangan pembalap bisa masuk ke akademi.

Hanya yang benar-benar berbakat saja yang bisa masuk VR46 Riders Academy.

Jadi tak kaget jika itu yang menjadi kunci kesuksesan VR46 selama ini, merekrut pembalap yang benar-benar tanpa adanya uang masuk.

Namun agar akademi dan manajemen tetap berjalan, VR46 meminta sebagian penghasilan pembalap yang sukses menjadi profesional.

"Ketika pembalap mulai menang, mereka mendonasikan 10 persen hasilnya untuk akademi secara resmi, tapi tidak bisa dibilang untuk meraup untung, itu dipakai untuk masa depan pembalap yang ada di akademi sendiri," jelasnya.