GridOto.com - Wuling Almaz Hybrid menjadi satu-satunya model Wuling bermesin hybrid di Indonesia.
Memanfaatkan 2 sumber tenaga yakni mesin bakar (ICE) dan motor listrik, Wuling Almaz Hybrid mampu melaju dengan skema mode EV saja, serial, atau paralel hybrid.
Di jalur perkotaan misalnya, ia bisa berjalan dengan hanya motor listrik (EV Mode) yang bila cadangan baterai mulai menipis maka mesin bakar menyala hanya untuk mengisi baterai (serial hybrid).
Atau ketika butuh kecekatan ekstra, baik motor listrik dan mesin bakar menyala bersama untuk fokus mempercepat akselerasi mobil.
Skema seperti itu berdampak positif bagi efisiensi BBM.
Di jalur perkotaan, kesempatan Wuling Almaz Hybrid melaju dengan mode EV semakin besar karena kecepatan rata-rata relatif rendah, di sekitar 22 km/jam.
Melaju dengan motor listrik saja, berarti ada penghematan di konsumsi bahan bakar.
Hasilnya, di rute Dalam Kota dengan kecepatan rata-rata 22 km/jam, Wuling Almaz Hybrid mencetak 15,2 km/l.
Saat kami tes di rute kombinasi yang melibatkan kecepatan rata-rata lebih tinggi di 50 km/jam, efisiensi semakin membaik yakni 17,8 km/l.
Itu terjadi karena dengan kecepatan luncur lebih tinggi, muncul kesempatan lebih besar untuk melakukan pengisian baterai via deceleration regenerative yang berdampak pada jarak tempuh EV Mode lebih jauh.
Di rute Tol dengan kecepatan rata-rata 90 km/jam, Wuling Almaz Hybrid meraih 14,9 km/l.
Untuk mencapai kecepatan rata-rata 90 km/jam, mobil rutin berlari di atas 100 km/jam yang memaksa mesin terus bekerja sehingga input bahan bakar terus terjadi.
Maka tak heran jika efisiensinya tidak seirit di rute Dalam Kota.